Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pemerintah India berencana menjual saham minoritas di sekitar setengah lusin perusahaan milik negara alias BUMN. Sekretaris Divestasi, Arunish Chawla, dalam wawancara dengan saluran televisi CNBC-TV18 pada Senin (22/9) tidak menyebutkan secara spesifik perusahaan mana yang akan dilepas sahamnya.
Namun, Reuters melaporkan pemerintah India mempertimbangkan penjualan saham di lima bank milik negara, termasuk UCO Bank dan Bank of Maharashtra.
Selain itu, India juga diwajibkan untuk mengurangi kepemilikannya di perusahaan asuransi terbesar di negara itu, Life Insurance Corporation of India (LIC), guna memenuhi ketentuan minimum kepemilikan publik dari otoritas pasar modal India.
Baca Juga: Harga Beras India Jatuh ke Level Terendah Tiga Tahun
Chawla juga mengungkapkan pemerintah akan meluncurkan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) untuk salah satu perusahaan BUMN di sektor sumber daya alam pada tahun fiskal ini, yang berakhir pada 31 Maret 2026. IPO ini bisa berasal dari perusahaan induk ataupun anak usahanya.
Meski tidak menyebutkan nama perusahaan secara langsung, dua nama yang tengah disorot adalah ONGC Green Energy (anak usaha ONGC) dan NHPC Renewable Energy (anak usaha NHPC), yang kabarnya sedang menjajaki kemungkinan untuk melantai di bursa.
Penjualan saham minoritas dan IPO ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan divestasi pemerintah, yang menargetkan pengumpulan dana sebesar 470 miliar rupee (sekitar Rp 86 triliun) melalui penjualan aset dan saham pada tahun fiskal ini.
Chawla menambahkan penerimaan negara dari dividen BUMN akan melebihi target, di mana pemerintah telah memperkirakan akan menerima sekitar 690 miliar rupee (sekitar US$ 7,83 miliar) dari dividen perusahaan milik negara.