Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga beras ekspor dari India turun ke posisi terendah dalam lebih dari tiga tahun pada pekan ini, tertekan oleh lemahnya permintaan dan stok yang melimpah.
Tekanan harga juga dialami Vietnam, sementara Thailand relatif stabil.
Baca Juga: Beras 10 Kg Tak Cukup, DPR Minta Tambah Minyak Goreng 2 Liter di Bansos
India Tekan Harga Ekspor
Harga beras parboiled 5% pecah asal India tercatat di kisaran US$354–362 per ton, turun dari pekan lalu di US$367–371 per ton. Ini merupakan level terendah sejak Juni 2022.
Sementara itu, beras putih 5% pecah India diperdagangkan di US$369–375 per ton pekan ini.
“Permintaan ekspor sedang lesu karena beras India lebih mahal dibandingkan pasokan dari Pakistan dan Thailand,” ujar Himanshu Agarwal, Direktur Eksekutif Satyam Balajee, salah satu eksportir utama India pada Jumat (19/9/2025).
Data resmi menunjukkan stok beras di gudang pemerintah India pada awal September melonjak lebih dari 14% dibandingkan tahun lalu, mencapai rekor tertinggi.
Baca Juga: KPK Beberkan Peran Bambang Tanoesoedibjo pada Kasus Korupsi Penyaluran Bansos Beras
Vietnam Turun ke Level Satu Bulan
Harga beras Vietnam 5% pecah ditawarkan di US$440–450 per ton, level terendah sejak 21 Agustus, turun dari US$450–455 pada pekan sebelumnya.
“Penurunan harga terjadi lebih dari dua minggu setelah Filipina memulai suspensi impor selama 60 hari, sementara pasokan global juga cukup besar,” kata seorang pedagang di Ho Chi Minh City.
Data bea cukai menunjukkan Vietnam mengekspor 234.032 ton beras pada paruh pertama September senilai US$112,5 juta.
Total ekspor beras hingga 15 September mencapai 6,6 juta ton, naik 1,5% dari tahun lalu, meski nilai ekspor turun 17% menjadi US$3,37 miliar.
Baca Juga: Harga Beras Khusus Naik Tinggi, Bapanas Bakal Evaluasi Harga
Thailand Relatif Stabil
Harga beras 5% pecah Thailand berada di kisaran US$360 per ton, tidak jauh berbeda dari pekan sebelumnya di US$355–365 per ton.
“Permintaan stabil, pelanggan hanya membeli sesuai kebutuhan, sementara pasokan panen tahun ini diperkirakan melimpah berkat curah hujan yang baik,” kata seorang pedagang berbasis di Bangkok.
Baca Juga: Bulog Siap Guyur Bantuan Pangan Beras hingga Akhir Tahun
Bangladesh Masih Tertekan Harga Tinggi
Berbeda dengan negara lain, harga beras domestik di Bangladesh masih tinggi meskipun cadangan mencapai rekor.
Data menunjukkan harga beras di Bangladesh tetap 15–20% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, meskipun impor dilanjutkan dan panen melimpah sejak November 2024 yang mendorong cadangan di atas 2,2 juta ton.