Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HANOI/MUMBAI/BANGKOK. Harga beras Vietnam naik pekan ini karena pembeli dari Filipina mempercepat stok sebelum kebijakan penangguhan impor berlaku. Sementara harga beras India tetap stabil di dekat level terendah tiga tahun.
Beras Vietnam jenis 5% broken ditawarkan sebesar US$395 per ton pada Kamis (14/8), naik dari US$391 sepekan sebelumnya.
Baca Juga: Harga Beras Global Turun ke Level Terendah dalam 8 Tahun, Ini Biang Keroknya
Pedagang mengatakan, pembeli Filipina bergegas melakukan pembelian sebelum pemerintah setempat menangguhkan impor beras selama 60 hari mulai 1 September.
Kebijakan ini bertujuan melindungi petani lokal yang terdampak anjloknya harga saat musim panen.
Selain itu, pasokan domestik Vietnam juga mulai menipis seiring berakhirnya panen musim panas-musim gugur.
Sementara itu, harga beras India jenis 5% broken parboiled berada di kisaran US$369–US$374 per ton, tidak berubah dari pekan lalu yang merupakan level terendah sejak Agustus 2022. Beras putih India 5% broken dihargai US$360–US$368 per ton pekan ini.
“Cuaca sebagian besar mendukung pertumbuhan padi. Produksi tahun ini diperkirakan akan lebih tinggi dari rekor panen tahun lalu,” kata seorang pedagang berbasis di Mumbai pada Kamis (14/8/2025).
Baca Juga: Mentan Sebut Pedagang Beras di Pasar Tradisional Ketiban Rejeki Buntut Kasus Oplosan
Di Thailand, harga beras 5% broken anjlok menjadi US$355–US$360 per ton dari US$370 pekan lalu karena melemahnya permintaan.
Pedagang menyebut permintaan domestik dan ekspor saat ini sepi, dengan pembeli menunggu peningkatan pasokan yang dapat menekan harga lebih rendah lagi.
Sementara di Bangladesh, harga beras tetap tinggi meskipun impor kembali dibuka dan panen mencatat rekor sejak November tahun lalu.
Cadangan beras mencapai hampir 2 juta ton pada Juli, namun data Trading Corporation of Bangladesh menunjukkan harga masih 15–20% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.