kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

India Perpanjang Pembebasan Bea Impor Kapas hingga Desember 2025


Kamis, 28 Agustus 2025 / 15:50 WIB
India Perpanjang Pembebasan Bea Impor Kapas hingga Desember 2025
ILUSTRASI. Pemerintah India memperpanjang pembebasan bea impor kapas sebesar 11% hingga 31 Desember 2025, guna mendukung industri garmen domestik. REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah India memperpanjang pembebasan bea impor kapas sebesar 11% hingga 31 Desember 2025, guna mendukung industri garmen domestik yang tengah terpukul akibat tarif tinggi dari Amerika Serikat.

Kebijakan ini diumumkan melalui perintah resmi pemerintah pada Kamis (28/8).

Dampak pada Harga Global dan Domestik

Keputusan ini langsung berpengaruh pada harga global kapas, yang sempat pulih dan naik 0,2% setelah pengumuman tersebut. Namun, di sisi lain, lonjakan impor diperkirakan akan menekan permintaan kapas lokal India, sehingga berpotensi membuat harga domestik turun, menurut pengamat pasar.

India, sebagai produsen kapas terbesar kedua dunia, sebelumnya telah menetapkan kebijakan pembebasan bea impor kapas dari 11% hingga akhir September. Kini, tenggat waktu itu resmi diperpanjang tiga bulan hingga akhir tahun.

Baca Juga: Tarif Baru AS Ancam Ekonomi India: Untung US$17 Miliar dari Minyak Rusia Bisa Hilang

Sumber Impor dan Pasar Tujuan

Menurut pejabat industri, kapas yang akan diimpor kemungkinan besar berasal dari Australia, Brasil, Amerika Serikat, dan negara-negara Afrika yang memiliki surplus untuk ekspor.

Langkah ini diambil setelah Presiden AS Donald Trump resmi menggandakan tarif impor terhadap barang-barang asal India, termasuk garmen dan perhiasan, hingga mencapai 50% mulai Rabu (27/8).

AS merupakan pasar terbesar bagi produk garmen dan perhiasan India dengan nilai hampir US$22 miliar pada 2024, dan pangsa pasar India mencapai 5,8% di AS, menempati posisi di bawah Tiongkok, Vietnam, dan Bangladesh.

Dukungan untuk Industri Tekstil

Menurut Atul Ganatra, Presiden Cotton Association of India, perpanjangan bea masuk nol persen akan sangat membantu pelaku industri tekstil.

“Dengan perpanjangan bebas bea ini, impor kapas bisa mencapai rekor 4,2 juta bale tahun ini. Impor yang kuat kemungkinan berlanjut hingga kuartal pertama tahun depan,” ujar Ganatra.

Baca Juga: Bencana di Himalaya: Longsor Maut Tewaskan 30 Peziarah di India

Sebelumnya, masa berlaku pembebasan hingga September dinilai terlalu sempit oleh para pelaku pasar. Sebab, pengiriman kapas dari negara pengekspor biasanya membutuhkan waktu lebih dari sebulan. Dengan perpanjangan ini, tekstil India dapat memesan kapas dalam jumlah besar untuk periode berikutnya.

Tekanan pada Petani Kapas Lokal

Menurut seorang pedagang berbasis Mumbai, harga kapas impor lebih murah sekitar 5%–7% dibandingkan kapas lokal, dengan kualitas yang dinilai lebih baik.

“Sebagian besar impor akan tiba pada kuartal Desember, bertepatan dengan panen kapas lokal. Hal ini kemungkinan akan menekan harga dalam negeri,” ujarnya.

Selanjutnya: Link Live Streaming Dewa United vs Persija Jakarta (29/8): Prediksi dan H2H

Menarik Dibaca: Link Live Streaming Dewa United vs Persija Jakarta (29/8): Prediksi dan H2H




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×