Reporter: Khomarul Hidayat, Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Arah kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) sesuai ramalan. The Federal Reserve memutuskan kembali mengerek suku bunga acuan seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi AS.
The Fed menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi berkisar 1,25% hingga 1,5%. Ini untuk kali ketiga kalinya Bank Sentral AS mendongkrak bunga acuan di tahun ini. "Saat ini, ekonomi AS berkinerja dengan baik," kata Janet Yellen, Gubernur The Fed seperti dikutip Reuters, Rabu (13/12).
Keputusan The Fed itu diikuti Bank Sentral China. Kemarin, People's Bank of China (PBOC) juga menaikkan suku bunga pasar uang hanya beberapa jam setelah The Fed memutuskan bunganya naik. Langkah China ini untuk mencegah arus modal keluar tanpa mengganggu pertumbuhan ekonominya.
Seperti dikutip Reuters, kebijakan PBOC itu mengejutkan para ekonom. Hanya saja ekonom menilai efeknya kecil ke ekonomi China karena hanya naik 5 bps. Kenaikan suku bunga PBOC dianggap lebih bersifat simbolis ketimbang substantif.
Informasi saja, PBOC menaikkan suku bunga reverse repurchase atau reverse repo, yang digunakan untuk operasi pasar terbuka sebesar 5 bps untuk tenor 7 hari dan 28 hari. Begitu pula suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah juga naik 5 bps.
Kebijakan PBOC menaikkan bunga ini merupakan yang pertama kalinya sejak bulan Maret 2017. Chen Ji, analis Bank of Communications mengatakan kenaikan suku bunga itu tidak terduga namun tidak memiliki dampak yang berarti, karena hanya merupakan respons terhadap kenaikan suku bunga The Fed. "Ini tidak benar-benar memengaruhi biaya pinjaman, dan fluktuasi tingkat ini sangat normal di pasar antar bank," katanya.
Ken Cheung, ahli strategi forex senior Asia di Mizuho Bank Ltd di Hong Kong, juga mengatakan kenaikan tersebut mengejutkan namun dampaknya ringan. "Ini menunjukkan bahwa niat PBOC untuk menyeimbangkan risiko over-tightened di tengah proses deleveraging," tulis Cheung dalam sebuah catatan.
The Fed sendiri berencana mempercepat kenaikan suku bunga di tahun 2018 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ada indikasi The Fed akan menaikkan suku bunga tiga kali di 2018.