kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi, Goodyear Akan Tutup Pabrik di Malaysia


Sabtu, 09 Maret 2024 / 04:05 WIB
Restrukturisasi, Goodyear Akan Tutup Pabrik di Malaysia
ILUSTRASI. Logo produsen ban Goodyear


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Goodyear Tire & Rubber Co, salah satu pembuat ban terbesar di dunia, berencana menutup pabriknya di Malaysia pada 30 Juni 2024. Badan promosi investasi Malaysia menjelaskan, keputusan ini diperkirakan berdampak pada lebih dari 500 karyawan. 

Goodyear seperti dikutip Reuters mengatakan, keputusan menutup pabrik di distrik Shah Alam di negara bagian Selangor ini merupakan bagian dari program restrukturisasi perusahaan. Rencana ini bertujuan untuk menghasilkan pengurangan biaya sebesar US$ 1 miliar pada 2025.

"Keputusan ini tidak diambil dengan mudah dan kami tetap berkomitmen untuk memperlakukan karyawan kami dengan hati-hati dan hormat," kata perusahaan yang membuka pabrik di Malaysia sejak tahun 1972. Dalam sebuah pernyataan, Goodyear juga menjelaskan, jika mereka akan terus melayani pasar Malaysia dengan produk dan solusi industri terkemuka dari lokasi manufaktur lain di wilayah Goodyear.

Baca Juga: Tire Maker Goodyear to Close Manufacturing Plant in Malaysia

Dalam beberapa tahun terakhir, Goodyear menghadapi tuduhan pelanggaran ketenagakerjaan. Perusahaan ini dituduh tidak membayar upah, melakukan lembur yang berlebihan dan menghadapi ancaman karena mempekerjakan puluhan pekerja migran di pabrik Malaysia.

Permasalahan ini sejatinya sudah diselesaikan pada 2022. Goodyear dan para pekerja mencapai kesepakatan penyelesaian dengan masing-masing karyawan dibayar RM 50.000 hingga RM 200.000 tergantung masa kerja mereka.

Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA) pada Jumat (8/3) mengatakan, penutupan pabrik akan berdampak langsung pada 550 karyawan.

Pemerintah Malaysia dan Goodyear juga telah membangun kerangka untuk membantu pekerja terdampak. Caranya dengan membuat program peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang keterampilan serta memfasilitasi penempatan kerja.

Saat ini, Malaysia telah menghadapi tuduhan dari Amerika Serikat atas pelanggaran ketenagakerjaan. 

Baca Juga: Menggelinding Saat Otomotif Ngebut




TERBARU

[X]
×