kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Robert Kiyosaki Ungkap Tujuh Langkah Dalam Membangun Kekayaan


Kamis, 25 April 2024 / 16:43 WIB
Robert Kiyosaki Ungkap Tujuh Langkah Dalam Membangun Kekayaan
Robert Kiyosaki Ungkap Tujuh Langkah Untuk Membangun Kekayaan


Sumber: Yahoo News | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam perjalanan menuju kesuksesan finansial, sering kali kita terperangkap dalam kegiatan kerja, meyakini bahwa tidak ada alternatif realistis lainnya untuk mencapai kekayaan. Tetapi, bagaimana jika ada strategi dan alat alternatif yang dapat membuka dimensi baru dalam penciptaan kekayaan?

Telah terbukti bahwa pandangan bijaksana Robert Kiyosaki, pengarang terkenal "Rich Dad, Poor Dad," memberikan wawasan yang berharga.

Buku "Rich Dad, Poor Dad" pertama kali diterbitkan lebih dari 20 tahun yang lalu, namun tetap relevan dan telah diperbarui secara berkala sejak itu.

Dalam buku tersebut, Kiyosaki membandingkan filosofi keuangan ayah biologisnya yang miskin, seorang akademisi dan guru, dengan filosofi ayah kaya, sahabatnya yang seorang wirausaha yang berfokus pada membangun kekayaan melalui berbagai aset.

Meskipun ayahnya adalah seorang akademisi yang cemerlang, Kiyosaki sendiri mengalami kesulitan di sekolah, dengan penilaian terendah seperti D, F, dan C di hari-hari yang baik. Ayahnya, seorang guru dengan gelar Ph.D. dan kredensial dari universitas bergengsi, menekankan pentingnya pendidikan dan jalur karir konvensional.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Ungkap 5 Pekerjaan Sampingan yang Dapat Dikerjakan Dimana Saja

Namun, Kiyosaki mulai meragukan kebijaksanaan konvensional ini sejak kecil. Pada usia 9 tahun, dia bertanya kepada guru kelas empatnya, "Kapan kita belajar tentang uang?" Namun, dia hanya diberi tahu bahwa sekolah tidak mengajarkan hal tersebut kepada siswa.

Pertanyaan tersebut menggelitik Kiyosaki. Mengapa pergi ke sekolah jika itu tidak mempersiapkan seseorang untuk menghadapi dunia nyata dengan mengajarkan tentang uang?

Kiyosaki menganggap bahwa sekolah tidak mengajarkan literasi keuangan dan lebih mengarahkan orang untuk bekerja demi uang, bukan untuk membangun aset yang dapat menghasilkan arus kas yang signifikan dan membawa pada kekayaan.

Baca Juga: Kenaikan Harga Saham Bikin Jumlah Orang Kaya dari India Bertambah

Dengan terus menantang pandangan tradisional tentang pekerjaan dan keuangan, Kiyosaki memperkenalkan kita pada cara berpikir yang berbeda yang mendorong kita menuju kemandirian finansial.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×