Sumber: USAtoday |
Selasa (17/2) kemarin, produsen otomotif asal Jerman Daimler melaporkan kerugiannya senilai US$ 1,93 miliar pada kuartal keempat tahun lalu. Sedangkan kerugian sepanjang 2008 sebesar 65% atau ekuivalen dengan US$ 1,77 miliar. Penyebabnya adalah resesi global yang menggerus penjualan dan pencaplokan 19,9% saham Chrysler juga telah menyedot pendapatan sebesar US$ 4,07 miliar.
Kendaraan utama Daimler, Mercedes-Benz Cars, juga membukukan kerugian sebesar US$ 453 juta di kuartal keempat 2008. Merek-merek yang tergabung dalam Mercedes-Benz Cars adalah Mercedes-Benz, Maybach, AMG dan Smart.
Sebagai hasil dari buruknya pendapatan di tahun lalu dan ketidakpastian di masa yang akan datang, maka perusahaan ini berencana untuk memangkas dividennya sebesar 70% atau setara dengan 76 sen per saham. Daimler juga bakalan memangkas gaji pegawainya dan membuat penyesuaian di beberapa divisi lainnya.
Daimler memasukkan rapor merah Chrysler ke dalam kerugian operasional sebesar US$ 1,75 miliar pada tiga kuartal pertama di tahun 200. Selain itu, Daimler juga meminta biaya dari Chrysler lantaran menggunakan duit Daimler sebesar US$ 2,32 untuk menutupi lemahnya dana dan pengeluaran Chrysler lainnya.
Sistem penghitungan Daimler menunjukkan bahwa satu kuartal sebelumnya kinerja Chrysler berdampak pada pendapatan Daimler. Artinya, kuartal keempat tidak masuk dalam penghitungan sistem keuangan Daimler yang "bobrok" oleh Chrysler.
Asal tahu saja, Cerberus Capital Management dari AS memiliki saham Chrysler 80,1%. Sebagai perusahaan swasta, Chrysler tidak memaparkan kinerjanya.
Juru Bicara Daimler Han Tjan mengatakan bahwa perbedaan penghitungan di AS dan Jerman artinya tidak mungkin untuk menggunakan angka Daimler untuk meramalkan kemungkinan hasil operasional Chrysler. "Tapi Anda boleh yakin bahwa mereka tidak untung," tegasnya.