kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Chrysler Menampik Isu Telah Menjual Merek Dagang


Kamis, 15 Januari 2009 / 11:55 WIB


Sumber: USAtoday |

DETROIT. Chrysler menggelar konferensi pers dadakan pada hari Rabu (14/1) pagi untuk memperlihatkan fakta atas rumor yang beredar mengenai perusahaannya. Pasalnya Chrysler dikabarkan akan menjual merek dagangnya, dan juga menjual semua pabrikannya. Dengan kata lain, manajemen Chrysler akan meninggalkan usaha ini.

Tentu saja, Chrysler harus segera angkat bicara mengenai isu yang tak sedap ini. Apalagi, di sejumlah pemberitaan sehari sebelumnya, Chrysler disebut-sebut dalam pembicaraan untuk menjual asetnya pada Renault dan supplier Magna, sejalan dengan rencana PT Cruiser menjual merek dagangnya pada perusahaan China.

"Saya sangat ingin menjelaskan pada wartawan secara langsung tentang apa yang terjadi saat ini; daripada orang-orang menyebarkan rumor yang tak akan menyehatkan industri ini," kata Tom LaSorda, Vice Chairman yang juga President Chrysler. Saat ini, LaSorda banyak membidani penjualan aset dan juga akuisisi untuk pabrikan otomotif.

LaSorda mengatakan, pihaknya tak tahu-menahu jika akan dijual. Pasalnya, hal tersebut dihandel langsung oleh Cerberus, induk Chrysler.

Sementara itu, Magna yang menyewa Wolfgang Bernhard, ----Chief Operating Officer Chrysler terdahulu saat Chrysler masih dimiliki oleh Daimler--- sepertinya telah menambah spekulasi bahwa kesepakatan antara dua perusahaan sudah di depan pintu. Bernhard bekerja sebagai konsultan untuk Cerberus, dimana sejumlah pabrikan otomotif berproses untuk membeli Chrysler.

LaSorda menegaskan, produsen otomotif ini telah berbicara dengan Magna tahun lalu untuk berpartner di Rusia. Namun, pembicaraan tersebut mandek lantaran perekonomian Rusia melemah.

"Magna adalah perusahaan besar, tapi kami tidak berniat menjual merek dagang apapun, seperti Jeep yang berdiri sendiri. Kami tidak melakukan hal itu," kata LaSorda.

Perusahaan ini tertarik untuk mendapatkan pembeli untuk peralatan dan permesinan yang tak lagi dipakai untuk merek lawasnya. LaSorda menegaskan, Chrysler belum menemukan pihak yang yang secara formal tertarik pada peralatannya. Namun, kemungkinan pembeli potensialnya adalaah perusahaan otomotif asal China, Korea dan Jepang.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×