kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.146   54,00   0,33%
  • IDX 7.075   90,98   1,30%
  • KOMPAS100 1.056   15,77   1,52%
  • LQ45 830   13,19   1,61%
  • ISSI 214   1,82   0,85%
  • IDX30 423   7,16   1,72%
  • IDXHIDIV20 510   7,87   1,57%
  • IDX80 120   1,81   1,52%
  • IDXV30 125   0,53   0,43%
  • IDXQ30 141   1,98   1,42%

Rusia Akan Memulai Referendum di Empat Wilayah Ukraina yang Dikuasai


Jumat, 23 September 2022 / 13:16 WIB
Rusia Akan Memulai Referendum di Empat Wilayah Ukraina yang Dikuasai
ILUSTRASI. Demonstran memegang bendera Ukraina selama demonstrasi anti-perang di Tbilisi, Georgia, 7 Maret 2022.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia akan segera memulai rencananya untuk mencaplok 15% wilayah Ukraina pada hari Jumat (23/9). Referendum akan dilakukan di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia.

Dikutip dari Reuters, referendum atau pemungutan suara akan dilakukan di Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia. 

Donetsk dan Luhansk bahkan telah menyatakan diri sebagai republik dan mendapatkan pengakuan dari Rusia sebelum invasi dimulai.

Proses pemungutan suara akan berlangsung dari hari Jumat hingga Selasa pekan depan. Rusia akan secara resmi mencaplok daerah-daerah itu jika mayoritas penduduknya memilih melepaskan diri dari Ukraina.

Baca Juga: Putin Umumkan Mobilisasi Parsial, Tiket Penerbangan Keluar dari Rusia Melonjak

Oleh Ukraina dan sekutunya di Barat, pemungutan  suara ini dianggap langkah yang tidak sah. Apapun hasilnya nanti akan dianggap palsu.

Rencana referendum ini tampaknya telah terendus oleh Barat. Presiden AS Joe Biden sempat menyampaikan kecamannya saat berpidato di Sidang ke-77 Majelis Umum PBB awal pekan ini.

"Kremlin mengorganisir referendum palsu untuk mencoba mencaplok bagian dari Ukraina. Ukraina memiliki hak yang sama yang dimiliki oleh setiap negara berdaulat. Kami akan berdiri dalam solidaritas dengan Ukraina," Biden.

Untuk saat ini masih belum jelas bagaimana proses referendum dilakukan. Apalagi jika mengingat banyak penduduk di wilayah terkait yang sedang mengungsi.

Baca Juga: Putin Perintahkan Mobilisasi, Uni Eropa Sepakat Menyusun Sanksi Baru untuk Rusia

Saat ini Rusia menguasai sebagian besar Luhansk dan Kherson, sekitar 80% Zaporizhzhia dan hanya 60% Donetsk. Pertempuran pun masih berlangsung di keempat wilayah tersebut.

Pemerintah separatis yang didukung Rusia di Donbas, yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk, telah berusaha melepaskan diri dari Ukraina sejak konflik tahun 2014.

Konflik itu dimulai setelah seorang presiden pro-Rusia digulingkan dalam Revolusi Maidan di Ukraina. Rusia akhirnya berhasil mencaplok Krimea.

Referendum di Krimea diadakan pada 16 Maret 2014. Para pemimpin Krimea mendeklarasikan 97% suara untuk memisahkan diri dari Ukraina. Rusia secara resmi menambahkan Krimea ke teritorialnya pada 21 Maret.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×