kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Rusia-China perkuat kerja sama di sektor nuklir


Jumat, 25 Mei 2018 / 11:06 WIB
Rusia-China perkuat kerja sama di sektor nuklir
ILUSTRASI. Negara Dengan Jumlah Reaktor Terbanyak di Dunia - Rusia


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia dan China memperkuat kerja sama di bidang nuklir dengan menandatangani perjanjian untuk melaksanakan proyek-proyek bersama di pasar domestik Rusia, China dan pihak ketiga.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan, efisiensi ekonomi dan daya saing operasional Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), terutama dalam Sistem Instrumentasi dan Kontrol (I&C).

Perjanjian dilakukan oleh Rusatom Automated Control Systems (JSC RASU) dari Rusia dan China Techenergy Co. Ltd (CTEC) dari China. Adapun penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Butko selaku Chief Executive Office JSC RASU, dan Sun Yongbin selaku General Manager CTEC.

Penandatanganan dilakukan pada Forum ATOMEXPO 2018 yang digelar pada pertengahan Mei lalu di Kota Sochi, Rusia.

Di dalam dokumen perjanjian dijelaskan berbagai langkah prioritas utama untuk memenuhi tujuan jangka pendek.

Kedua pihak berencana mempertimbangkan pembentukan konsorsium untuk pasokan bersama bagi PLTN Tianwan d China. Perjanjian ini juga meliputi pemberian konsultasi teknis, sertifikasi dan pemasaran serta promosi I&C untuk pasar di luar Rusia dan China.

Perjanjian ini juga menunjukkan niat para pihak untuk mengembangkan lokalisasi peralatan CTEC di arra manufaktur Rosatom, BUMN Nuklir Rusia. CTEC juga menegaskan keinginannya untuk menerapkan I & C buatan Rusia pada unit yang sedang dibangun atau direncanakan di China yang jumlahnya terus meningkat.

China saat ini memiliki 38 unit operasional dengan total kapasitas terpasang 34,4 GW. Dokumen yang ditandatangani merupakan langkah penting pertama untuk pengembangan produk yang dapat digunakan secara luas di sebagian besar PLTN di dunia.

Jelaslah bahwa saat ini hanya kemitraan yang efektif yang memungkinkan untuk mengembangkan produk dengan kualitas, keandalan, dan parameter keamanan terbaik, seperti sistem I & C untuk PLTN.

"Kami sebagai pengembang dan produsen sistem I & C dan klien kami yang selalu siap memberikan solusi canggih, sangat tertarik akan hal tersebut,” ujar Butko, Chief Executive Officer JSC RASU dalam siaran pers, Jumat (25/5).

General Manager CTEC, Sun Yongbin mengatakan kerja sama dengan instrumentasi dan integrator kontrol Rusia memberi kami peluang baru untuk kerja sama yang saling menguntungkan di pasar nuklir internasional.

"Kami menganggap JSC “RASU” sebagai mitra andal untuk menyediakan pasar nuklir dengan solusi yang terbukti efisien” tambahnya. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×