Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan menarik negaranya dari perjanjian internasional yang awalnya bertujuan mengekang pengembangan nuklir Iran. Langkah ini disebut bisa memanaskan konflik di Timur Tengah, memacu ketidakpastian di sektor minyak, serta mengganggu hubungan dengan negara sekutu.
Trump pada pernyataannya di televisi mengatakan, kesepakatan yang dibuat 2015 lalu dengan negara sekutunya adalah perjanjian yang buruk.
"Ini adalah kesepakatan satu pihak yang mengerikan, yang seharusnya tidak pernah dibuat," katanya, Selasa waktu setempat (8/5). Dia mengatakan, akan mencari kesepakatan lain untuk menjatuhkan sanksi ekonomi pada Iran.
Kesepakatan tersebut awalnya dibentuk oleh AS dan lima negara sekutu lainnya. Tujuannya, menahan pengembangan nuklir Iran dengan menjatuhkan sanksi ekonomi pada Teheran.
Tapi, Trump menyebut, kesepakatan yang dibuat di era Barack Obama tersebut, tidak mengkover program misil balistik Iran, masalah aktivitas nuklir Iran setelah tahun 2025, ataupun perannya dalam perang Yaman dan Suriah.
Trump mengatakan, tetap membuka pintu negosiasi dengan negara aliansi. Namun, belum jelas apakah negara-negara Eropa tersebut akan setuju dengan usulan baru Trump.