Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Berdasarkan dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa (1/7/2025), Rusia telah meluncurkan jenis akun investasi baru yang berisi jaminan penarikan untuk investor asing.
Langkah ini diambil seiring upaya Moskow untuk menarik investor asing ke pasar saham Rusia.
Mengutip Reuters, sejak sanksi internasional yang luas dijatuhkan terhadap Moskow atas konflik Ukraina, Rusia telah membekukan miliaran rubel uang tunai investor Barat dalam akun khusus "tipe-C" di dalam Rusia dan menyita lusinan bisnis yang terkait dengan kepemilikan asing.
Kebutuhan untuk menghidupkan kembali investasi asing menjadi pokok bahasan di sebuah forum ekonomi di St Petersburg bulan lalu. Tidak adanya investor besar Barat dan kegagalan untuk mengamankan kesepakatan signifikan dengan mitra lain menyoroti masalah Moskow.
Menurut dekrit tersebut, investor asing akan dapat melakukan investasi baru dalam rubel, mata uang asing, saham, dan obligasi di akun yang baru.
Baca Juga: Kremlin: Sanksi Uni Eropa ke Rusia adalah Pedang Bermata Dua
Kementerian keuangan Rusia mengatakan, pihaknya sedang berupaya melunakkan kontrol modal untuk investasi baru ketika membahas perubahan tersebut akhir tahun lalu.
Alexei Yakovlev, kepala departemen kebijakan keuangan kementerian, mengatakan pada bulan Desember bahwa investor dari semua negara seharusnya berhak untuk memanfaatkan aturan baru tersebut, bukan hanya mereka yang berasal dari negara-negara yang dianggap "bersahabat" oleh Rusia.
Mengutip Kontan, Rusia mengalami ledakan investasi swasta di tahun-tahun menjelang keputusannya pada Februari untuk mengirim pasukan bersenjata ke Ukraina.
Namun, akses Moskow ke ekonomi internasional dan system perdagangan global telah dibatasi dengan ketat. Situasi itu sebagai akibat dari sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tonton: Rusia Siap Bantu Indonesia Membangun Sumber Energi Nuklir
Para pemimpin Rusia dan bank sentral berusaha untuk melindungi negara dari pembatasan tersebut. Caranya dengan mempercepat upaya dedollarisasi serta mendorong Rusia untuk menyimpan aset mereka di dalam negeri dalam rubel dan melalui sekuritas Rusia untuk melindungi mereka dari kemungkinan sanksi di masa depan.