Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pembom jarak jauh Rusia Tu-22M3 dengan kawalan jet tempur Su-30M2 melakukan penerbangan di atas perairan netral Laut Hitam, di saat NATO dan Amerika Serikat menggelar latihan militer di lokasi yang sama.
"Dua pembom jarak jauh Tu-22M3 melakukan penerbangan terjadwal di wilayah udara di atas perairan netral Laut Hitam," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan Rabu (7 Juli), seperti dikutip TASS.
Dalam penerbangannya, pembom Rusia mendapat pengawalan jet tempur Su-30M2 dari Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Distrik Militer Selatan. “Penerbangan berlangsung sekitar lima jam,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Pembom jarak jauh Rusia melakukan penerbangan patroli saat NATO dan AS melakukan latihan militer bertajuk Sea Breeze di Laut Hitam.
Baca Juga: Rusia: AS dan Inggris mencoba membajak sistem Penjaga Pantai kami
Latihan tersebut melibatkan Ukraina, AS, Kanada, Inggris, Belanda, Rumania, Bulgaria, Yunani, Turki, Latvia, dan negara-negara lain.
Sekitar 4.000 personel, 40 kapal perang dan kapal pendukung, 30 pesawat tempur, dan lebih dari 100 kendaraan lapis baja terlibat dalam Sea Breeze 2021.
Pembom jarak jauh Tu-22M3 dirancang untuk menyerang target darat dan laut dengan rudal dan bom supersonik. Daya jelajah pesawat ini mencapai 7.000 km dan bisa membawa senjata nuklir.
Sementara Armada Laut Hitam Rusia terus mengawasi kapal patroli Angkatan Laut Spanyol yang telah memasuki Laut Hitam, Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia mengatakan pada Rabu.
Baca Juga: Laut Hitam memanas, Rusia dan NATO plus AS sama-sama gelar latihan tempur
“Pasukan dan kemampuan Armada Laut Hitam mulai melacak kapal patroli Angkatan Laut Spanyol Rayo yang memasuki Laut Hitam pada 7 Juli 2021, untuk berpartisipasi dalam latihan negara-negara anggota NATO dan negara-negara mitra Sea Breeze,” kata Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, seperti dilansir TASS.
Kapal patroli Rayo adalah jenis korvet untuk beroperasi di zona maritim yang jauh. Kapal perang ini mulai bergabung dengan Angkatan Laut Spanyol pada 2011.
Korvet bisa mengembangkan kecepatan sekitar 20 knot, mengoperasikan berbagai persenjataan artileri, dan membawa helikopter patroli.