kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham Mazda Anjlok 10%


Rabu, 15 Oktober 2008 / 10:38 WIB
Saham Mazda Anjlok 10%
ILUSTRASI. TAJUK - Barli Halim Noe


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Saham Mazda Motor Corp hari ini tertekan dan mengalami penurunan hingga 10%. Penurunan ini terjadi akibat menguatnya nilai yen atas euro untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir.

Saham Mazda anjlok sebesar 31 yen menjadi 283 yen. Pada sesi penutupan perdagangan pertama pukul 11.00 waktu setempat, saham Mazda diperdagangkan pada posisi 284 yen. Beberapa saham perusahaan otomotif juga mengalami hal yang sama. Toyota Motor Corp turun 4,6% menjadi 3.550 yen. Sementara Honda Motor Co. turun 6% menjadi 2.335 yen.

Dengan adanya penurunan tersebut, harian Nikkei menulis, Mazda bakal mengurungkan niatnya untuk membangun pabrik di kawasan Amerika Serikat (AS). Meski demikian, Mazda menampik laporan Nikkei tersebut.

“Kami tidak memiliki rencana untuk membangun pabrik di Amerika Utara. Kami percaya, keputusan manajemen untuk tidak membangun pabrik di kawasan tersebut sudah sangat tepat,” jelas manajemen Mazda.

Berdasarkan penilaian para analis, menguatnya nilai yen atas euro juga turut memangkas nilai angka penjualan Mazda di Eropa. Padahal, pendapatan dari kawasan ini menyumbang separuh dari keuntungan yang didapat Mazda.

“Pergerakan harga saham sangat dipengaruhi oleh penguatan yen. Selain itu, pemberitaan yang ditulis Nikkei juga berdampak pada harga saham Mazda,” jelas Hideyuki Suzuki, analis Morningstar Japan K.K.

Sementara itu, Citigroup Global Markets Inc. mengatakan, nilai euro diperkirakan akan mengalami keanjlokan tajam mencapai 13% versus yen. Melemahnya nilai euro tersebut diakibatkan pasar kredit yang masih tertekan, meskipun Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Eropa sudah menggelontorkan dana sebesar US$ 3 triliun untuk menstabilkan pasar.

Pada akhir 2008 nanti, Citigroup memprediksi, mata uang euro akan berada pada posisi di bawah 120 yen. Pasalnya, para investor lebih memilih untuk menginvestasikan dananya pada mata uang yang relatif aman. Yen merupakan salah satu pilihan yang dianggap paling tepat.


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×