kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Saham Walmart Anjlok 6% Setelah Proyeksi Penjualan Mengecewakan


Jumat, 21 Februari 2025 / 05:29 WIB
Saham Walmart Anjlok 6% Setelah Proyeksi Penjualan Mengecewakan
ILUSTRASI. Shopping trolley is seen in front of Walmart logo in this illustration, July 24, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Walmart pada hari Kamis (20/2) memproyeksikan penjualan dan laba untuk tahun ini di bawah perkiraan Wall Street, dengan alasan perlunya kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik.

Saham Walmart, yang telah naik sekitar 72% sepanjang 2024 dan mencapai rekor tertinggi pekan lalu, turun 6%. Saham pesaingnya, Target, turun 1,2% dan Amazon merosot 1,6%.

Suku bunga yang tinggi dan inflasi yang terus berlanjut telah membebani belanja konsumen AS selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Merah Kamis (20/2), Investor Cemas Dampak Tarif dan Data Walmart

Kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump terhadap barang-barang asal China serta ancaman tarif pada produk dari India, Meksiko, dan Kanada semakin memperburuk prospek ekonomi.

"Kami baru satu bulan memasuki tahun ini, jadi saya pikir wajar jika kami memberikan pandangan yang lebih terukur," kata Chief Financial Officer Walmart, John David Rainey, dalam panggilan pasca-laporan keuangan.

"Kami tidak ingin terlalu optimis, karena ada ketidakpastian dalam kondisi saat ini, tetapi kami merasa cukup percaya diri dalam menghadapinya."

Meskipun memberikan proyeksi yang mengecewakan, Walmart tetap melihat konsumen AS sebagai kelompok yang "tangguh" dan fokus pada harga yang lebih terjangkau, kata Rainey.

Dia juga menyatakan bahwa Walmart tidak memasukkan asumsi tarif baru dalam proyeksi keuangannya, tetapi menegaskan bahwa perusahaan dapat mengatasi dampak tarif tambahan dengan baik, meskipun tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Produsen sandal Birkenstock dan perusahaan mainan Hasbro juga mengutip dampak ekonomi dari tarif sebagai alasan proyeksi keuangan mereka yang lebih lemah.

Baca Juga: Walmart Luncurkan Logo Baru Setelah 20 Tahun, Warganet Heboh

Walmart melaporkan peningkatan penjualan yang kuat selama musim liburan, berkat harga yang kompetitif, dan mencatat rekor pendapatan tahunan. Namun, investor lebih fokus pada prospek masa depan yang kurang menggembirakan.

"Proyeksi Walmart yang lebih rendah dari perkiraan adalah peringatan bahwa belanja konsumen AS mulai melambat," kata Brian Mulberry, manajer portofolio klien di Zacks Investment Management, salah satu investor Walmart.

"Saat ini, pasar tenaga kerja masih kuat," tambahnya.

"Namun, jika pandangan pesimistis Walmart diikuti dengan penurunan angka pekerjaan, itu akan menjadi sinyal kuat bahwa pertumbuhan ekonomi sedang melemah."

Walmart memperkirakan laba per saham yang disesuaikan untuk tahun fiskal yang berakhir pada Januari 2026 berada di kisaran US$2,50 hingga US$2,60, lebih rendah dari ekspektasi analis sebesar US$2,76 menurut data LSEG.

Perusahaan memperkirakan pertumbuhan penjualan tahunan antara 3% hingga 4%, sementara analis memperkirakan 4%.

Baca Juga: 10 Perempuan Terkaya di Pekan Pertama 2025, Bos Walmart Ada di Puncak

Sebagai salah satu peritel besar pertama yang melaporkan kondisi pasar, Walmart menjadi indikator utama.

Target dijadwalkan mengumumkan hasil kuartal liburannya pada 4 Maret, dengan ekspektasi Wall Street bahwa penjualannya akan turun hampir 1% pada 2024.

"Walmart khawatir dengan kebijakan di Washington, terutama jika tarif baru meningkatkan biaya barang dan membuat konsumen menahan belanja," kata Gerald Sparrow, kepala investasi di Sparrow Capital Management, yang memiliki saham Walmart senilai $4 juta.

Proyeksi penjualan Walmart juga mempertimbangkan dampak negatif sebesar 20 basis poin akibat tambahan satu hari dalam tahun kabisat 2024, serta dorongan positif sebesar 20 basis poin dari akuisisi produsen televisi pintar Vizio, menurut perusahaan.

Penjualan ritel AS mengalami penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun pada Januari, terhambat oleh suhu ekstrem, kebakaran hutan, dan kelangkaan kendaraan bermotor.

Namun, Walmart tetap mencatat kinerja kuat dengan peningkatan penjualan toko sejenis di AS sebesar 4,6% pada kuartal keempat, di mana Januari menjadi bulan terkuat. Angka ini melampaui perkiraan analis yang hanya sebesar 4,15%.

Baca Juga: Keluarga Walton Pemilik Walmart Menjadi Keluarga Terkaya Sejagad Raya

Pelanggan berpenghasilan tinggi, terutama mereka yang memiliki pendapatan enam digit, menjadi pendorong utama pertumbuhan pangsa pasar Walmart pada kuartal terakhir.

Produk musiman, otomotif, dan kebutuhan rumah tangga menjadi barang yang paling diminati.

 Penjualan barang umum naik dalam kisaran satu digit, sementara penjualan bahan makanan meningkat di kisaran pertengahan satu digit, sebagian berkat meningkatnya permintaan terhadap merek in-house Walmart.

Perusahaan juga mencatat peningkatan penjualan obat-obatan GLP-1 dalam kuartal tersebut.

Secara keseluruhan, jumlah transaksi (tidak termasuk bahan bakar) di lebih dari 4.600 toko Walmart di AS meningkat 2,8%, sementara rata-rata nilai pembelian per transaksi naik 1,8%.

Penjualan e-commerce di AS melonjak 20%, dengan sepertiga pelanggan memilih pengiriman dalam waktu tiga jam atau kurang.

Laba bersih Walmart untuk kuartal keempat yang disesuaikan mencapai 66 sen per saham, melampaui ekspektasi sebesar 2 sen. Pendapatan naik 4,1% menjadi $180,6 miliar.

Perusahaan juga menaikkan dividen sebesar 13% menjadi 94 sen per saham, peningkatan terbesar dalam lebih dari satu dekade.

Selanjutnya: Pertamax Naik, Bandingkan Harga BBM RON 92 Pertamina, Shell, BP & Vivo Jumat (21/2)

Menarik Dibaca: 5 Olahraga Ini Efektif Latih Koordinasi dan Keseimbangan Tubuh



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×