Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
"Ini bukan akhir dunia, tetapi juga bukan alasan untuk merayakannya," terang Sanford dikutip dari Bloomberg, Jumat (7/1).
Desain yang dimiliki ID.3 dan ID.4 akan menopang total 27 mobil listrik pada akhir tahun ini. VW akan beralih dan memproduksi model ini di lima pabrik seperti Jerman, CHina, dan Republik Ceko. Ia memulai produksi dari dua fasilitas lagi di negara asalnya dan di satu pabrik perakitan AS, di Chattanooga, Tennessee.
Toyota juga menghadirkan mobil SUV listrik bZ4X bertenaga baterai, mobil yang dibawa CEO Toyota Akio Toyoda ini untuk berputar di sekitar sirkuit adalah kendaraan Corolla Sport H2 Concept yang dilengkapi dengan mesin berbahan bakar hidrogen.
“Menuju ke ketidakpastian, yang kita butuhkan adalah solusi yang beragam. Kami tidak ingin mengikat diri kami hanya pada satu pilihan," kata Toyoda.
Baca Juga: Kendati Siapkan Investasi, Toyota Masih Skeptis terhadap Pasar Mobil Listrik
Toyota menganggarkan 8 triliun yen atau senilai US$ 70 miliar untuk elektrifikasi, yang setengahnya untuk memproduksinya mobil listrik. Hal ini bertujuan untuk menjual 3,5 juta unit setiap tahun pada akhir dekade ini, hampir dua kali lipat dari target yang ditetapkan.
Namun para penantang tersebut mendapat pekerjaan baru. Mengingat, laporan triwulan Tesla yang mengesankan dan berhasil menunjukkan rekor jumlah pengiriman kendaraan. Tesla mengirimkan 308.600 kendaraan selama kuartal keempat tahun fiskal 2021, dengan mudah melampaui proyeksi analis.
Secara keseluruhan, Tesla mengirimkan 936.172 mobil dari pabriknya ke pelanggan tahun lalu atau meningkat 87% dari tahun sebelumnya. Baik hasil tahunan dan triwulanan adalah catatan perusahaan.
Tesla tampaknya tidak mudah berpuas diri. Perusahaan juga merencanakan investasi US$ 188 juta untuk memperbarui pabrik di Shanghai sehingga akan mampu memproduksi lebih dari 450.000 unit per tahun.