Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID -Ā JAKARTA. Leicester City secara resmi mengumumkan Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih kepala baru mereka, menggantikan Steve Cooper.
Mantan penyerang legendaris Manchester United ini diikat kontrak hingga 2027, membawa harapan baru untuk kebangkitan The Foxes di Liga Premier Inggris.
Latar Belakang Penunjukan Ruud van Nistelrooy
Van Nistelrooy, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten manajer di Manchester United di bawah Erik ten Hag, sempat mengambil alih posisi pelatih sementara selama empat pertandingan.
Baca Juga: Hindari Bentrok Bulan Ramadan, Piala Dunia 2034 di Arab Saudi Digelar Januari
Dalam periode singkat tersebut, ia mencatatkan tiga kemenangan dan satu hasil imbang, menunjukkan kapasitasnya sebagai manajer yang kompeten.
Meski demikian, penunjukan Ruben Amorim sebagai manajer tetap di Old Trafford membuatnya meninggalkan klub yang telah menjadi bagian penting dalam kariernya.
Dalam konferensi pers, Van Nistelrooy mengungkapkan rasa kecewanya meninggalkan United, tetapi ia segera beralih fokus ke peluang baru bersama Leicester City.
Menurutnya, pengalaman singkat di United menjadi batu loncatan penting untuk mengasah keterampilan manajerialnya.
Strategi Awal di Leicester City
Van Nistelrooy mengambil alih skuad Leicester yang tengah berjuang di papan bawah klasemen Liga Premier. Dengan hanya terpaut satu poin dari zona degradasi, tantangan besar menantinya untuk mengembalikan momentum tim setelah mengalami lima kekalahan dalam delapan pertandingan terakhir.
Salah satu langkah awal Van Nistelrooy adalah menilai karakter para pemain Leicester. Ia mengungkapkan bahwa sebelum menerima tawaran sebagai pelatih, ia melakukan riset mendalam mengenai tim, termasuk berbicara dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan gambaran tentang dinamika internal pemain.
Pendekatan ini menunjukkan komitmennya terhadap prinsip "rasa hormat timbal balik" sebagai fondasi utama dalam membangun kerja sama.
Baca Juga: Rumor Kepindahan Mohamed Salah ke Paris Saint-Germain, Benarkah Akan Terjadi?
Kekecewaan penggemar Leicester atas performa tim dan manajemen sebelumnya menjadi tantangan lain yang harus diatasi. Van Nistelrooy menekankan pentingnya membangun kembali hubungan yang solid antara pemain, penggemar, dan manajemen klub.
Menurutnya, kepercayaan dan dukungan penggemar adalah elemen vital untuk menciptakan suasana positif yang mendukung keberhasilan tim.
Target Utama: Bertahan di Liga Premier
Van Nistelrooy menetapkan target jelas untuk memastikan Leicester tetap berada di Liga Premier musim depan.
Dengan pengalaman bermain di bawah pelatih-pelatih hebat seperti Sir Alex Ferguson dan Fabio Capello, ia memahami pentingnya menjaga disiplin, motivasi, dan performa konsisten dalam setiap pertandingan.
Sebagai pelatih, Van Nistelrooy membawa warisan filosofis dari karier bermainnya yang gemilang.
Ia tidak hanya mengandalkan reputasinya sebagai salah satu penyerang terbaik dunia, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan taktis yang modern dan manajemen yang berpusat pada manusia.
Ia percaya bahwa pemahaman mendalam terhadap individu di dalam tim merupakan kunci untuk mencapai performa terbaik.
Baca Juga: Edoardo Bove Kolaps, Pertandingan Fiorentina vs Inter Milan Ditunda
Harapan dan Potensi Masa Depan
Dengan rekam jejak sebagai pemenang Piala Belanda pada 2023 bersama PSV Eindhoven, Van Nistelrooy memiliki kredibilitas dan pengalaman untuk membawa perubahan positif di Leicester.
Penunjukannya juga mencerminkan ambisi klub untuk kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di papan atas Liga Premier.
Sebagai sosok yang telah bekerja dengan pelatih-pelatih ternama dunia, Van Nistelrooy diyakini mampu membawa Leicester keluar dari keterpurukan.
Pendekatan pragmatisnya dalam menyelesaikan konflik internal dan membangun atmosfer kerja yang sehat menjadi fondasi kuat untuk menciptakan kesuksesan jangka panjang.