Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ruud van Nistelrooy, legenda sepak bola Belanda, baru-baru ini menjadi sorotan setelah mengajukan diri untuk posisi pelatih di Coventry City.
Langkah ini diambil kurang dari seminggu setelah dirinya meninggalkan perannya di Manchester United.
Dengan pengalaman yang luas, baik sebagai pemain maupun pelatih, Van Nistelrooy diharapkan dapat membawa angin segar bagi klub yang saat ini tengah mencari pemimpin baru di pinggir lapangan.
Perjalanan Karier Ruud van Nistelrooy di Manchester United
Van Nistelrooy sebelumnya bergabung kembali dengan Manchester United sebagai asisten pelatih pada musim panas. Ia kemudian dipercaya sebagai pelatih sementara setelah pemecatan Erik ten Hag.
Baca Juga: Ruben Amorim Ungkapkan Perasaannya Setelah Menginjakkan Kaki di Old Trafford
Dalam periode singkat ini, ia mencatatkan rekor impresif, tidak terkalahkan dalam empat pertandingan, termasuk dua kemenangan melawan Leicester City di dua kompetisi berbeda, serta kemenangan melawan PAOK di Liga Europa. Hasil ini menandai kemenangan pertama United di kompetisi Eropa dalam lebih dari satu tahun.
Namun, era baru di Manchester United yang dipimpin oleh Ruben Amorim membawa perubahan dalam susunan staf pelatih.
Amorim memilih untuk membawa staf pendukungnya sendiri dari Sporting Lisbon, yang akhirnya menyisakan Van Nistelrooy tanpa peran di klub tersebut.
Keinginan untuk Melatih Coventry City
Setelah meninggalkan Manchester United, Van Nistelrooy segera mengajukan diri untuk posisi pelatih di Coventry City.
Klub ini baru saja memutuskan hubungan dengan pelatih Mark Robins, menyusul penurunan performa yang membuat mereka terdampar di posisi ke-17 klasemen Championship.
Coventry juga sedang menjalani proses evaluasi terhadap sekitar 70 pelamar, termasuk beberapa kandidat ternama seperti Frank Lampard.
Baca Juga: Xabi Alonso Dirumorkan Bakal Merapat ke Manchester City Gantikan Pep Guardiola
Van Nistelrooy diyakini memiliki peluang kuat untuk memimpin Coventry mengingat rekam jejaknya yang positif, termasuk keberhasilannya saat melatih PSV Eindhoven.
Bersama PSV, ia memenangkan Piala Belanda dan mencatatkan persentase kemenangan sebesar 64%.
Meskipun demikian, ia memutuskan untuk mundur dari PSV karena merasa kurangnya dukungan dari manajemen.
Peluang Lain di Dunia Sepak Bola Inggris
Selain Coventry City, Van Nistelrooy juga dikaitkan dengan kemungkinan posisi di Burnley jika klub tersebut memutuskan untuk mengganti pelatih mereka. Sebelumnya, ia telah menarik perhatian pihak klub sebelum akhirnya Burnley memilih Scott Parker sebagai pelatih.
Meskipun demikian, beberapa pihak di Burnley masih mengagumi gaya kepemimpinannya, yang membuka kemungkinan baginya untuk bergabung jika kesempatan muncul kembali.
Baca Juga: Manchester United Pangkas Anggaran untuk Asosiasi Pendukung Penyandang Disabilitas
Komitmen dan Harapan untuk Masa Depan
Dalam pernyataan resminya setelah meninggalkan Manchester United, Van Nistelrooy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada klub, staf, pemain, dan penggemar.
Ia menegaskan bahwa Manchester United akan selalu memiliki tempat istimewa di hatinya, sekaligus berharap agar klub dapat meraih kejayaan di masa mendatang.
Dengan pengalaman dan dedikasi yang telah ditunjukkannya, Van Nistelrooy memiliki potensi besar untuk mengubah peruntungan Coventry City atau klub lain yang memberinya kesempatan.
Langkah berikutnya dalam karier kepelatihannya akan sangat menarik untuk diikuti, terutama mengingat pengaruh positif yang telah ia bawa di setiap peran sebelumnya.