Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Pandemi telah membuat kerja jarak jauh maupun kerja dari sumah diterima oleh masyarakat global demi memutus mata rantai Covid-19. Hal ini mendorong perusahaan komputasi awan Salesforce mengakuisisi aplikasi komunikasi perkantoran dan kolaborasi Slack.
Kesepakatan akuisisi yang diumumkan pada Selasa (1/12) itu bernilai US$ 27,7 miliar. Hal ini merupakan belanja terbesar Solesforce sepanjang sejarah. Sekaligus mempertajam persaingan dengan Microsoft.
Mengutip Reuters pada Rabu (2/12), kesepakatan itu memungkinkan Salesforce menyediakan platform terpadu bagi bisnis untuk menghubungkan karyawan, pelanggan, dan mitra mereka satu sama lain. Selain itu aplikasi yang mereka gunakan turut memperkuat portofolio perusahaannya.
Bagi Slack, kesepakatan itu datang saat berjuang untuk sepenuhnya memanfaatkan peralihan ke kerja jarak jauh selama pandemi Covid-19. Slack mengubah komunikasi di tempat kerja dengan berfokus pada pesan real time.
Baca Juga: Kesepakatan transaksi jumbo justru terjadi di akhir tahun
Pesan pun dapat dipecah menjadi percakapan dengan grup yang berkumpul dengan cepat. Platform ini dinilai lebih gesit daripada layanan email.
Namun gaya perpesanan yang disediakan oleh Slack telah menantang kompetitor terdahulu yakni Microsoft Corp. Raksasa teknologi itu telah agresif mempromosikan produk Teams serupa dengan panggilan video dan suara terintegrasi.
Microsoft juga menggabungkan Teams dengan banyak paket perangkat lunak perkantorannya. Hal ini menjadi daya tarik tambahan bagi perusahaan yang ingin menghemat biaya selama gangguan yang disebabkan oleh wabah.
“Kesepakatan itu memungkinkan Salesforce untuk lebih memahami kolaborasi dan komunikasi bisnis, dan itu bagus untuk Slack, terutama untuk menumbuhkan penetrasi mereka ke perusahaan non-teknologi,” kata analis DA Davidson, Rishi Jaluria.
Pemegang saham Slack akan menerima uang senilai US$ 26,79 tunai dan 0,0776 saham biasa Salesforce untuk setiap saham Slack, atau US$ 45,5 per saham berdasarkan harga penutupan Salesforce pada hari Selasa.
Tawaran tersebut mewakili premi sebesar 54% sejak laporan pertama muncul minggu lalu tentang pembicaraan kesepakatan. Saham sedikit turun sedikit menjadi US$ 43,73 dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari Selasa, sementara saham Salesforce turun di atas 4%.
"Saham (Salesforce) kemungkinan akan terikat dalam kisaran dalam jangka pendek mengingat transaksi besar, tetapi kami percaya pada manfaat dari kesepakatan ini untuk CRM dan melihat saham pulih," kata analis Barclays Raimo Lenschow.
Secara terpisah, Salesforce melaporkan pendapatan kuartal ketiga sebesar US$ 5,42 miliar. Nilai itu mengalahkan perkiraan analis sebesar $ 5,25 miliar, menurut data IBES dari Refinitiv.
Salesforce juga mengatakan Chief Financial Officer Mark Hawkins akan pensiun pada Januari, dan akan digantikan oleh Chief Legal Officer Amy Weaver.