Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Schneider Electric SE mempertimbangkan untuk membeli seluruh kepemilikan saham di unit usaha patungannya di India dari mitra minoritasnya, Temasek Holdings Pte. Nilai transaksi tersebut menurut sumber Bloomberg diperkirakan sekitar US$ 1 miliar.
Jika terealisasi, akuisisi 35% saham yang dimiliki oleh perusahaan investasi negara Singapura tersebut di Schneider Electric India Pvt akan menilai keseluruhan unit usaha itu sebesar US$ 5 miliar termasuk utang.
Sampai saat ini, belum ada keputusan akhir yang diambil, dan baik pihak Schneider Electric maupun Temasek menolak memberikan komentar atas laporan ini.
Sebelumnya, Temasek memang telah mengevaluasi sejumlah opsi untuk keluar dari usaha patungan tersebut. Alternatif yang dipertimbangkan termasuk penjualan saham kepada mitra mayoritas atau pihak ketiga, maupun melalui penawaran umum perdana (IPO), sebagaimana dilaporkan Bloomberg News tahun lalu.
Baca Juga: Schneider Electric Perluas Pabrik Cikarang, Siap Serap 1.500 Tenaga Kerja Hingga 2029
Schneider Electric India saat ini dimiliki oleh Schneider sebesar 65%, sementara sisanya dipegang Temasek, menurut pernyataan perusahaan pada tahun 2020. Saat itu, perusahaan ini menyelesaikan penggabungan unit produk tegangan rendah dan otomasi industri miliknya di India dengan unit kelistrikan dan otomasi milik Larsen & Toubro Ltd.
Schneider Electric, salah satu perusahaan industri tertua dan terbesar di Prancis, telah berevolusi dari produsen peralatan listrik menjadi penyedia solusi perangkat lunak dan perangkat cerdas untuk gedung, pusat data, dan fasilitas industri.
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di India menunjukkan tren yang meningkat tajam. Para investor global berlomba-lomba memperkuat eksistensi mereka di negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut.
Volume transaksi M&A di India tahun ini telah mencapai US$ 31 miliar, meningkat 16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data Bloomberg.