kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Sedih, perawat kembar identik di Inggris meninggal karena corona hanya selang 3 hari


Senin, 27 April 2020 / 06:53 WIB
Sedih, perawat kembar identik di Inggris meninggal karena corona hanya selang 3 hari
ILUSTRASI. Paramedis di rumah sakit London. REUTERS/Hannah McKay


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Saudara kembar, Emma dan Katy Davis (37 tahun), dari Inggris keduanya meninggal karena virus corona dalam kurun waktu kurang dari tiga hari.

Melansir BBC, Katy meninggal pada Selasa malam di Rumah Sakit Umum Southampton. Sementara, kembar identiknya, Emma, ​​meninggal di rumah sakit yang sama pada Jumat pagi.

Kedua saudari itu menderita berbagai kondisi kesehatan mendasar yang identik, yang membuat mereka lebih rentan terhadap virus corona baru.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, PM Inggris Boris Johnson akan kembali bekerja Senin besok

Katy bekerja sebagai perawat anak di Rumah Sakit Anak Southampton. Emma pernah bekerja di rumah sakit yang sama dengan saudara perempuannya di unit bedah kolorektal dari tahun 2004-2013.

Kakak perempuan mereka, Zoe, mengatakan kepada BBC bahwa "Mereka selalu mengatakan bahwa mereka telah datang ke dunia bersama dan akan pergi bersama juga."

"Yang ingin mereka lakukan hanyalah membantu orang lain. Sejak mereka masih muda ... mereka akan berpura-pura sebagai dokter dan perawat yang merawat boneka mereka," tambah Zoe.

Baca Juga: Telegraph: PM Inggris Boris Johnson akan kembali bekerja secepatnya Senin (27/4/2020)

"Mereka memberikan segalanya untuk semua pasien yang mereka rawat. Mereka luar biasa," kata Zoe.

COVID-19 telah mengambil nyawa korban besar staf medis di seluruh dunia, karena kekurangan peralatan perlindungan pribadi. Kondisi itu menyebabkan dokter dan perawat menggunakan kembali masker dan alat pelindung diri secara berulang, yang sangat signifikan menghambat efektivitas mereka dalam mencegah infeksi.
 
Dalam sebuah pesan kepada stafnya, kepala perawat Gail Byrne mengatakan, "Tak perlu dikatakan betapa dahsyat dan tragisnya hal ini bagi keluarga dan semua orang yang mengenal mereka."

Baca Juga: Duh, 46 tenaga medis di Jawa Timur terinfeksi corona sebulan terakhir

"Mereka sangat disukai oleh semua orang dan merupakan anggota tim yang berharga selama mereka bersama kami."

Staf rumah sakit mengadakan "Clap for Katy" di luar pintu masuk utama rumah sakit pada Kamis malam, beberapa jam sebelum kematian Emma.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×