kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor manufaktur China mulai tumbuh


Minggu, 31 Maret 2019 / 22:11 WIB
Sektor manufaktur China mulai tumbuh


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Setelah empat bulan lesu, aktivitas manufaktur di China kembali tumbuh pada Maret ini. Biro Statistik Nasional China mencatat, Purchasing Managers' Index (PMI) naik menjadi 50,5 pada Maret 2019. Sebelumnya, indeks ini berada di angka terendah sepanjang tiga tahun yakni di 49,2 pada Februari 2019.

Di bulan Maret, output manufaktur juga tumbuh pada laju tercepat dalam enam bulan terakhir. Output naik dari 49,5 di Februari ke 52,7. Angka ini menjadi level tertinggi sejak September 2018. Total pesanan baru juga tumbuh cepat. Hal ini turut menaikkan harga pabrik ke angka tertinggi, yakni 51,4 dalam lima bukan terakhir.

Akan tetapi, analis tetap memperingatkan adanya distorsi musiman karena liburan panjang tahun baru Imlek. Jika permintaan investasi dan konsumen atas produk manufaktur melemah, maka hal ini akan mendorong persediaan yang kian menambah tekanan pada sektor ini.

"Meskipun manufaktur PMI pada bulan Maret dapat mengurangi pesimisme ekonomi, kami percaya bahwa situasi sebenarnya tidak optimis seperti tercermin dalam indikator ini," kata Lianxun Securities seperti dikutip Reuters, Minggu (31/3).

Alasannya, pesanan ekspor menyusut selama sepuluh bulan berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan eksternal melambat dan landasan kebijakan diperlukan jika perdagangan meningkat.

enurunan permintaan di China dan di negara lain juga telah diprediksi oleh negara-negara tetangganya, yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.

Menurut seorang ekonom Huatai Securities, pekerjaan konstruksi pada awal tahun telah menyebabkan permintaan domestik yang kuat. “Akan tetapi permintaan eksternal masih lemah dan prospek impor-ekspor masih tidak optimistis," dia.

Salah satu penyebabnya adalah perang tarif antara China dan Amerika Serikat. Perang dagang ini mengganggu aliran barang antara dua ekonomi besar tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×