kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sembilan Pesawat China Mendekati Garis Median Selat Taiwan Selama Patroli


Jumat, 31 Maret 2023 / 15:36 WIB
Sembilan Pesawat China Mendekati Garis Median Selat Taiwan Selama Patroli
ILUSTRASI. Sebuah model pesawat tempur China terlihat di depan bendera China dan Taiwan dalam ilustrasi yang diambil pada Kamis (28/4/2022). REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Jumat (31/3) melacak kehadiran sembilan pesawat militer China di sekitar Selat Taiwan. Kehadirannya terjadi ketika Presiden Tsai Ing-wen berkunjung ke AS.

Mengutip Reuters, kesembilan pesawat militer China itu melintasi garis median Selat Taiwan dalam sebuah kegiatan patroli kesiapan tempur.

Dijelaskan bahwa sembilan pesawat China melintas di titik-titik di utara, tengah, dan selatan garis median selat, wilayah yang dulu berfungsi sebagai penyangga tidak resmi antara kedua pihak.

Angkatan bersenjata Taiwan kemudian mengirim pesawat dan kapal militernya untuk memantau situasi dengan tetap ada di bawah prinsip "tidak meningkatkan konflik atau menyebabkan perselisihan".

Baca Juga: Kunjungi Tiongkok, Mantan Presiden Taiwan: Kita Semua Orang China

"Pengerahan pasukan militer komunis sengaja menciptakan ketegangan di Selat Taiwan, tidak hanya merusak perdamaian dan stabilitas, tetapi juga berdampak negatif pada keamanan regional dan pembangunan ekonomi," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.

Pihak Taiwan menyebut aksi itu sebagai sebuah tindakan yang irasional. Sayangnya, China sama sekali tidak merespons kecaman tersebut.

Kunjungan Presiden Tsai ke AS sepertinya memang dimanfaatkan China untuk menunjukkan komitmennya dalam membawa pulang Taiwan ke bawah benderanya.

Tsai tiba di AS pada hari Rabu (29/3) setelah melakukan serangkaian kunjungan ke Amerika Tengah. Dia diperkirakan akan bertemu McCarthy di Los Angeles dalam perjalanan kembali ke Taipei pada bulan April.

Baca Juga: China Ancam Pembalasan Jika Ketua DPR AS Bertemu Presiden Taiwan

Menanggapi kunjungan tersebut, China mengancam akan memberikan balasan jika pertemuan dengan pejabat AS tetap dilakukan. China tidak menyebutkan secara jelas mengenai balasan yang dimaksud.

Di sela-sela kunjungannya ke Amerika, Tsai mengatakan bahwa penyebab meningkatnya ketegangan kawasan terletak pada China.

"China sengaja meningkatkan ketegangan, tetapi Taiwan selalu menanggapi dengan hati-hati dan tenang, sehingga dunia dapat melihat bahwa Taiwan adalah pihak yang bertanggung jawab dalam hubungan lintas selat," kata Tsai dalam sebuah acara yang diadakan oleh think tank Hudson Institute di New York pada hari Kamis (30/3).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×