kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sempat kerja di Google sebelum merintis startup (2)


Kamis, 30 Agustus 2018 / 09:05 WIB
Sempat kerja di Google sebelum merintis startup (2)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Karier Colin Huang berawal sebagai pegawai Google. Setelah lulus kuliah di bidang ilmu komputer, Huang memilih menjadi pegawai sebagai software engineer. Setelah cukup menimba pengalaman dari perusahaan multinasional, Huang mencoba peruntungan menjalankan bisnis membangun startup. Ouko.com menjadi startup pertama yang ia jalankan. Huang juga sempat membantu sejumlah perusahaan sebagai konsultan teknis sebelum mendirikan Pinduoduo.

Tak selamanya seorang pegawai akan terus berkarier sebagai pegawai. Colin Huang yang kini sukses membangun e-commerce Pinduoduo juga melewati masa tersebut. Sebelum memutuskan terjun mendirikan usaha sendiri, Colin sebelumnya merupakan seorang software engineers di Google.

Huang bisa dibilang mempunyai latar belakang teknologi yang cukup kuat. Hal ini dibuktikan dengan latar belakang pendidikan sarjana ilmu komputer di Zhejiang University. Tak puas sampai disitu, Huang kembali melanjutkan pendidikan ilmu komputer di University of Wisconsin, Madison dengan hasil cukup bagus.

Setelah lulus Huang mendapat tawaran bergabung dengan Microsoft. Namun tawaran dari Microsoft ini langsung dimentahkan Huang. Alasannya karena Huang sudah mempunyai visi bagaimana kehidupannya jika nanti 10 tahun bekerja di Microsoft.

Hal ini ditulis Huang di blog pribadinya mengutip Forbes. Menolak tawaran Microsoft, Huang ternyata memilih Google sebagai pilihan karier. Awalnya Huang memulai karier sebagai pegawai di perusahaan mesin pencari paling top di dunia ini sebagai software engineer.

Padahal pada tahun 2004, kapitalisasi pasar Microsoft masih lebih tinggi dibanding Google. Hal ini karena pada saat itu, Google belum mencatatkan saham di bursa Amerika Serikat. Sempat ditempatkan Google di Tiongkok untuk kepentingan ekspansi bisnis pada tahun 2006, membuat pria yang saat ini berusia 38 tahun ini memutuskan keluar dari Google dan memulai perusahaan startup sendiri pada tahun 2007.

Setelah keluar dari Google, Huang belum langsung membangun Pinduodou. Perusahaan pertamanya bernama Ouko.com yang bergerak bidang penjualan produk komputer, komunikasi dan konsumer.

Karena ingin fokus mengembangkan startup lain, pada tahun 2010, Huang menjual Ouko.com ke Light In The Box Ltd. Kemudian, dia mendirikan perusahaan kedua dan ketiganya yaitu layanan e-commerce dan pengembang game online.

Sebelum mendirikan Pinduoduo, Huang juga sempat menjadi konsultan teknis beberapa perusahaan rintisan utama di Tiongkok. Dia juga pernah dimintai tolong pendiri perusahaan game online NetEase William Ding untuk membantu perusahaan tersebut ketika mengalami masalah teknis.

Dari sini, Huang kemudian dikenalkan William Ding ke pengusaha dibalik smartphone Oppo dan Vivo, yaitu Duan Yongping. Oleh Duan Yongping, Huang diajak makan siang dengan investor kawakan Warren Buffett pada 2006.

Perkenalan dengan Buffet membuat Huang menjadi salah satu pengagumnya. Ini juga menjadi salah satu inspirasi sebagai seorang pengusaha sukses.Pada tahun 2014, Huang kemudian mendirikan perusahan e-commerce Pinduoduo. Kinerja Huang mengembangkan e-commerce Pinduoduo ini mulai membuahkan hasil. Sebagai gambaran saja, setelah tiga tahun berdiri, e-commerce Pinduoduo tercatat menguasai pangsa pasar 5,2% setelah Alibaba dan JD.com.

Keputusan Huang untuk merintis perusahaan sendiri dan strategi yang dijalankan selama ini ternyata tepat. Saat ini Colin Huang tercatat merupakan salah satu milliarder di dunia.

Dengan membagikan informasi produk Pinduoduo di jejaring sosial seperti WeChat dan QQ, pengguna dapat mengundang kontak mereka untuk membentuk tim belanja guna mendapatkan harga yang lebih rendah. Apalagi dengan tambahan insentif lain, seperti kupon dan lotere.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×