Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Setelah keluar dari Google, Huang belum langsung membangun Pinduodou. Perusahaan pertamanya bernama Ouko.com yang bergerak bidang penjualan produk komputer, komunikasi dan konsumer.
Karena ingin fokus mengembangkan startup lain, pada tahun 2010, Huang menjual Ouko.com ke Light In The Box Ltd. Kemudian, dia mendirikan perusahaan kedua dan ketiganya yaitu layanan e-commerce dan pengembang game online.
Sebelum mendirikan Pinduoduo, Huang juga sempat menjadi konsultan teknis beberapa perusahaan rintisan utama di Tiongkok. Dia juga pernah dimintai tolong pendiri perusahaan game online NetEase William Ding untuk membantu perusahaan tersebut ketika mengalami masalah teknis.
Dari sini, Huang kemudian dikenalkan William Ding ke pengusaha dibalik smartphone Oppo dan Vivo, yaitu Duan Yongping. Oleh Duan Yongping, Huang diajak makan siang dengan investor kawakan Warren Buffett pada 2006.
Perkenalan dengan Buffet membuat Huang menjadi salah satu pengagumnya. Ini juga menjadi salah satu inspirasi sebagai seorang pengusaha sukses.Pada tahun 2014, Huang kemudian mendirikan perusahan e-commerce Pinduoduo. Kinerja Huang mengembangkan e-commerce Pinduoduo ini mulai membuahkan hasil. Sebagai gambaran saja, setelah tiga tahun berdiri, e-commerce Pinduoduo tercatat menguasai pangsa pasar 5,2% setelah Alibaba dan JD.com.
Keputusan Huang untuk merintis perusahaan sendiri dan strategi yang dijalankan selama ini ternyata tepat. Saat ini Colin Huang tercatat merupakan salah satu milliarder di dunia.
Dengan membagikan informasi produk Pinduoduo di jejaring sosial seperti WeChat dan QQ, pengguna dapat mengundang kontak mereka untuk membentuk tim belanja guna mendapatkan harga yang lebih rendah. Apalagi dengan tambahan insentif lain, seperti kupon dan lotere.
(Bersambung)