kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sempat lewat Selat Sunda, Prancis kerahkan kapal selam nuklir ke Laut China Selatan


Selasa, 20 April 2021 / 06:43 WIB
Sempat lewat Selat Sunda, Prancis kerahkan kapal selam nuklir ke Laut China Selatan
ILUSTRASI. Prancis telah mengerahkan kapal selam serang bertenaga nuklir ke Laut China Selatan. REUTERS/Philippe Wojazer


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PARIS. Prancis telah mengerahkan kapal selam serang bertenaga nuklir ke Laut China Selatan, di tengah kekhawatiran baru atas tindakan agresif oleh Beijing.

Melansir Express.co.uk, Angkatan Laut Prancis baru-baru ini mengungkapkan kapal selam serang bertenaga nuklir telah kembali dengan selamat setelah melakukan misinya ke Laut Cina Selatan. Unjuk kekuatan itu terjadi di tengah ketegangan yang memburuk antara China dan negara-negara tetangga di wilayah tersebut atas perebutan kendali sejumlah pulau strategis. 

Kapten kapal selam Prancis Antoine Delaveau mengatakan kepada Navy News bahwa kapal selam itu berhasil beroperasi sebagian tanpa terdeteksi.

Dia mengatakan kru telah mengarungi kapal, bernama Émeraude, dengan diam-diam.

Baca Juga: Duterte akan kirim kapal perang ke Laut China Selatan, ini tujuannya

Komandan menambahkan, kapal selam tersebut telah muncul ke permukaan sebelum bergerak melalui Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera.

Captian Delaveau melaporkan bahwa Émeraude berhasil menyeberangi Laut China Selatan tanpa insiden.

Dia mengatakan kepada Navy News bahwa tujuan kapal selam itu adalah untuk memperkuat perjanjian navigasi internasional dengan "berlayar bebas" melalui laut yang saat ini diperebutkan antara China, Vietnam, dan Filipina.

Baca Juga: Kapal Yunani mondar-mandir di perairan Maluku, ini yang dilakukan Bakamla

Misi itu dilakukan saat ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat secara dramatis setelah rekaman muncul dari para perwira di atas kapal perang Angkatan Laut AS yang "menguntit" sebuah kapal induk militer China di Laut China Selatan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×