kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Duterte akan kirim kapal perang ke Laut China Selatan, ini tujuannya


Selasa, 20 April 2021 / 04:16 WIB
Duterte akan kirim kapal perang ke Laut China Selatan, ini tujuannya
ILUSTRASI. Pada Senin (19/4/2021), Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia siap mengirim kapal militernya ke Laut China Selatan. REUTERS/Eloisa Lopez


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Pada Senin (19/4/2021), Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia siap mengirim kapal militernya ke Laut China Selatan untuk mengajukan klaim atas sumber daya minyak dan mineral di bagian jalur perairan strategis yang disengketakan.

Melansir Reuters, sebelumnya, banyak kritikus yang mengeluh bahwa Duterte telah bersikap lunak dengan menolak untuk menekan Beijing agar mematuhi putusan arbitrase. Namun, Duterte meyakinkan publik bahwa dirinya akan menegaskan klaim negara itu atas sumber daya seperti minyak dan mineral di Laut China Selatan.

"Saya tidak begitu tertarik sekarang pada memancing. Saya tidak berpikir ada cukup ikan untuk diperdebatkan. Tapi ketika kita mulai menambang, ketika kita mulai mendapatkan apa pun yang ada di perut Laut China, minyak kita, pada saat itu saya akan mengirim kapal abu-abu saya ke sana untuk mengajukan klaim," kata Duterte dalam pidato publik larut malam seperti yang dikutip Reuters.

Dia menambahkan, "Jika mereka mulai mengebor minyak di sana, saya akan beri tahu China, apakah itu bagian dari kesepakatan kita? Jika itu bukan bagian dari kesepakatan kita, saya juga akan mengebor minyak di sana," ujarnya, meski menegaskan ingin tetap berteman dengan Beijing. 

Baca Juga: Filipina panggil duta besar China, desak kapal Tiongkok tinggalkan Whitsun Reef

Sebelumnya diberitakan, Duterte telah berusaha membangun aliansi dengan China dan enggan menghadapi kepemimpinannya, karena dijanjikan pinjaman dan investasi miliaran dolar, yang sebagian besar belum terwujud. Hal tersebut membuat frustrasi kaum nasionalis.

Duterte telah berulang kali mengatakan Filipina tidak berdaya untuk menghentikan China, dan bahwa menantang aktivitasnya dapat menimbulkan risiko perang yang akan hilang dari negaranya.

Baca Juga: Kian panas menghadapi China, Filipina menggelar latihan militer bersama Amerika

Pemimpin itu mengatakan tidak ada cara bagi Filipina untuk menegakkan "tanpa pertumpahan darah" keputusan arbitrase tahun 2016 yang mengklarifikasi hak kedaulatan Filipina di zona ekonomi eksklusifnya.

Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Filipina telah mengajukan beberapa protes diplomatik terhadap tindakan China di Laut China Selatan. Yang terbaru, Manila menuduh tetangga raksasanya melakukan penangkapan ikan ilegal dan mengerahkan lebih dari 240 kapal di dalam perairan teritorialnya.

Selanjutnya: Konflik dengan China di Laut China Selatan, Filipina melunak pilih cara-cara damai



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×