kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah Apple, kini giliran kinerja Samsung terancam merosot gara-gara China


Senin, 07 Januari 2019 / 09:15 WIB
Setelah Apple, kini giliran kinerja Samsung terancam merosot gara-gara China


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Setelah Apple Inc, kini giliran raksasa elektronik asal Korea Selatan, Samsung Electronics Co Ltd yang bersiap menghadapi penurunan laba operasional triwulanan untuk pertama kali dalam dua tahun terakhir seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi China. 

Melemahnya ekonomi Tiongkok yang merupakan pasar utama bagi Samsung telah mengikis permintaan pasar akan produk-produknya .

Seperti dilaporkan Reuters, Samsung yang akan mempublikasikan hasil kuartal keempat pada 8 Januari nanti, diperkirakan akan mencatatkan penurunan laba operasional sedalam 12% menjadi 13,3 triliun won atau setara US$ 11,85 miliar. 

“Permintaan yang menurun di China akan semakin menurunkan penjualan chip Samsung di sana. Dan pasar ponsel pintar China secara keseluruhan terganggu, yang tak hanya akan mempengaruhi penjualan Apple tetapi juga Samsung, " kata Song Myung-sup, seorang analis senior di HI Investment & Securities. 

Selama kuartal IV tahun lalu pendapatan Samsung diperkirakan turun 5%, tertekan oleh menurunnya pengiriman chip memori. Sebelumnya pada Oktober lalu Samsung telah memangkas belanja modal untuk 2018, karena hal tersebut.

Sebelumnya hasil suram yang didapat Apple yang pada minggu lalu memotong perkiraan penjualannya pada perlambatan permintaan iPhone di Cina telah melecut kekhawatiran investor.

“iPhone sudah kehilangan penjualan di Tiongkok. Untuk Samsung, kuncinya adalah seberapa lama melemahnya permintaan di China akan berlanjut, ”kata Park Jung-hoon, fund manager di HDC Asset Management.

Samsung sendiri memiliki sekitar 1% pangsa pasar ponsel cerdas China, masih jauh di bawah Apple yang punya share sebesar 9%. Tetapi chip memori dan prosesornya, menyumbang lebih dari 38% dari penjualan, termasuk dengan memasok ke sejumlah merek China semisal Huawei.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×