kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Setelah Indonesia, LafargeHolcim cabut dari Malaysia dan Singapura


Kamis, 02 Mei 2019 / 14:01 WIB
Setelah Indonesia, LafargeHolcim cabut dari Malaysia dan Singapura


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - ZURICH. LafargeHolcim akan menjual operasional di Malaysia kepada YTL Cement Berhad dengan harga US$ 396 juta. Ini adalah rencana divestasi teranyar LafargeHolcim di pasar semen yang kian sesak.

LafargeHolcim tahun lalu menjual operasional di Indonesia dengan kesepakatan senilai US$ 1,75 miliar kepada PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Dalam pernyataan, Kamis (2/5), LafargeHolcim mengatakan akan menjual seluruh 51% saham yang dimiliki pada perusahaan di Malaysia. Kesepakatan ini termasuk tiga pabrik semen terintegrasi dan dua pabrik penggilingan.

LafargeHolcim juga akan menjual 91% saham di Holcim Singapore Ltd kepada YTL Cement Singapore PTE Ltd. Holcim Singapura memiliki enterprise value US$ 66,85 juta. LafargeHolcim mengatakan akan menjual aset dengan total nilai setidaknya 2 miliar Swiss francs.

Caranya adalah dengan menjual aset di pasar non-inti dan fokus di Amerika Utara dan Eropa. Upaya lain LafargeHolcim adalah dengan pemangkasan biaya, penutupan kantor di Miami, Paris, dan perpindahan kantor pusat dari Zurich ke Zug.

LafargeHolcim mengatakan, dana hasil penjualan saham di Malaysia dan Singapura akan digunakan untuk membayar utang. Perusahaan semen ini menargetkan net debt to recurring EBITDA sebesar 2 kali atau kurang pada akhir 2019.

Rasio utang tersebut masih berada di 2,2 kali pada akhir 2018. Dalam pernyataan, LafargeHolcim mengatakan rasio utang akan turun 0,1 kali setelah transaksi. Kesepakatan dengan YTL ini ditargetkan rampung pada akhir kuartal kedua 2019.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×