Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Masih berlangsungnya penutupan sebagian layanan pemerintahan berbuntut pada potensi keselamatan penumpang angkutan penerbangan. Otoritas keamanan transportasi Amerika Serikat mencatat tingkat ketidakhadiran petugas keamanan bandara AS menembus rekor 10% pada hari Minggu lalu.
Dikutip dari Reuters, pihak agensi mengatakan tingkat ketidakhadiran ini memecahkan rekor sebelumnya yang sebesar 7%. Pada tahun lalu, Amerika Serikat juga diwarnai isu shutdown, namun tingkat ketidakhadiran pada saat itu hanya sebesar 3,1%. Artinya tingkat ketidakhadiran pada tahun ini naik lebih dari tiga kali lipat.
Karena penutupan sebagian pemerintah berlanjut, keselamatan udara menjadi perhatian utama karena jumlah petugas keselamtan yang absen bekerja terus bertambah.
Karena tidak dibayar, agensi bahkan mengatakan banyak karyawan yang mengalami kesulitan keuangan untuk melapor ke kantor soal rencana mereka untuk tidak masuk kerja.
Lebih dari 50.000 petugas keselamatan bandara dari sekitar 800.000 pekerja federal telah diperintahkan untuk mengambil cuti atau bekerja tanpa bayaran selama masa shutdown berlangsung.
Kondisi ini pun turut merugikan para penumpang. Pasalnya, masyarakat yang ingin menggunakan jasa penerbangan harus menunggu sekitar 30 menit lebih lama untuk melakukan pemeriksaan keamanan di bandara.
Bahkan sejumlah bandara seperti Bandara Internasional Baltimore terpaksa menutup salah satu pos pemeriksaannya karena terlalu banyak petugas keamanan yang tidak masuk kerja.