kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Siap-siap gaduh, DPR AS gelar pemungutan suara pemakzulan Trump


Rabu, 18 Desember 2019 / 21:36 WIB
Siap-siap gaduh, DPR AS gelar pemungutan suara pemakzulan Trump
ILUSTRASI. Sekelompok pemrotes mencoba untuk berbaris di jalan ketika sedang diserang oleh polisi Seattle setelah rapat umum untuk mendukung pemakzulan Presiden AS Donald Trump di luar Gedung Federal di Seattle, Washington, AS, 17 Desember 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Trum mengecam penyelidikan itu sebagai "percobaan kudeta" dan berpendapat, Demokrat sedang mencoba untuk membatalkan hasil Pemilihan Presiden 2016 di mana ia mengalahkan Hillary Clinton, calon Presiden Demokrat.

"Bisakah Anda percaya bahwa saya akan dimakzulkan oleh Radikal Kiri. Jangan Melakukan Apa-Apa Demokrat. DAN SAYA TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN! Sesuatu yang mengerikan," kicau Trump, Rabu (18/12) pagi, seperti dikutip Reuters.

Menjelang pemungutan suara, Selasa (17/12), Pelosi mengirim surat kepada 232 anggota DPR dari Demokrat, dan mendesak mereka untuk setia pada Konstitusi.

Baca Juga: Trump kirim surat penuh kemarahan kepada Ketua DPR AS jelang pemakzulan

"Sangat menyedihkan, fakta-fakta sudah jelas bahwa Presiden menyalahgunakan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi, politiknya, dan dia menghalangi Kongres karena menuntut pertanggungjawaban dia, terhadap Konstitusi dan rakyat Amerika Serikat," tulis Pelosi.

Masalahnya, untuk melengserkan Trump, butuh dua pertiga suara dari 100 anggota Senat AS. Ini berarti, Demokrat harus membujuk setidaknya 20 Republikan untuk bergabung dengan mereka untuk mengakhiri kepemimpinan Trump.



TERBARU

[X]
×