kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Singapura: Gelombang Covid-19 Saat Ini Tidak Separah Gelombang Omicron di Awal 2022


Selasa, 05 Juli 2022 / 13:08 WIB
Singapura: Gelombang Covid-19 Saat Ini Tidak Separah Gelombang Omicron di Awal 2022
ILUSTRASI. Singapura menyatakan, gelombang kasus Covid-19 yang terjadi sekarang tidak akan separah gelombang Omicron di awal tahun ini, REUTERS/Edgar Su.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Gelombang kasus Covid-19 yang terjadi sekarang tidak akan separah gelombang Omicron di awal tahun ini, Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan pada Selasa (5/7).

Menurut Ong, Pemerintah Singapura telah mengantisipasi gelombang Covid-19 saat ini ketika muncul subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih menular.

Kedua subvarian Omicron tersebut memiliki "keuntungan pertumbuhan yang signifikan" dibanding BA.2, dia menyebutkan.

"Tapi, gelombang saat ini datang sedikit lebih awal dari rentang waktu Juli dan Agustus yang kami antisipasi," katanya, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Kasus Mingguan Covid-19 Global Melonjak, Tren Penurunan sejak Maret Terhenti

"Untuk gelombang saat ini, penilaian kami tidak akan separah gelombang Omicron awal tahun ini. Sebab, lebih banyak dari kita telah memperoleh kekebalan yang lebih kuat, baik melalui suntikan booster ataupun pemulihan dari infeksi," ungkap Ong.

"Ini secara signifikan akan menghambat sirkulasi dan penularan virus," imbuh dia.

Ong memperkirakan, jumlah kasus baru Covid-19 di Singapura pada Selasa (5/7) lebih dari 12.000, sekitar 10% lebih banyak dari Selasa pekan lalu.

"Ada indikasi kita mendekati puncak, kalau tidak puncak, dan kita harus lega minggu ini jumlahnya tidak dua kali lipat dari minggu lalu. Kalau tidak, kita akan berada di 22.000 atau 24.000 minggu ini," ujarnya.




TERBARU

[X]
×