Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kementerian Keuangan Singapura pada hari Kamis (28/9) mengumumkan, tambahan dana sebesar S$1,1 miliar (US$802 juta) untuk membantu rumah tangga mengatasi kenaikan biaya hidup.
Paket ini mencakup pembayaran tambahan hingga S$200 untuk 2,5 juta orang dewasa di Singapura, kurang dari setengah populasinya, yang akan disalurkan pada bulan Desember.
Baca Juga: Jet Tempur F-16 Singapura Terima Sederet Peningkatan Kemampuan Canggih
Paket ini, yang merupakan tambahan dari bantuan tambahan sebesar S$1,5 miliar yang diumumkan pada bulan Juni, ditujukan bagi mereka yang berada di kelompok pendapatan rendah dan menengah.
Angka inflasi Singapura pada bulan Agustus turun menjadi 3,4% dari 5,5% di bulan Januari dan Februari.
Kementerian dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa meskipun inflasi telah turun dari puncaknya, "rumah tangga masih berurusan dengan dampak kenaikan harga di berbagai area".
Para ekonom pada umumnya memperkirakan bank sentral akan mempertahankan pengaturan kebijakan moneter tidak berubah dalam tinjauan yang dijadwalkan bulan depan. Mengingat prospek pertumbuhan yang lemah dan inflasi yang masih tinggi namun menurun.
Kementerian mempersempit proyeksi pertumbuhan PDB menjadi 0,5% hingga 1,5% tahun ini dari sebelumnya 0,5% hingga 2,5%. Asal tahu, ekonomi Singapura tumbuh 3,6% pada tahun 2022.
Baca Juga: Fokus Garap Pasar Internasional, Kopi Kenangan Buka Gerai di Singapura
"Pertumbuhan ekonomi memang lesu, tetapi kami tidak memperkirakan resesi tahun ini. Namun, risikonya tertimbang pada sisi negatifnya, dan mungkin ada gangguan pada pasokan makanan dan energi secara global," kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Lawrence Wong pada konferensi pers, dalam pernyataan yang disampaikan pemerintah.