kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Situasi Terkini di Shanghai: Angka Kematian Naik, Pemerintah Tutup Paksa Rumah Warga


Senin, 25 April 2022 / 06:21 WIB
Situasi Terkini di Shanghai: Angka Kematian Naik, Pemerintah Tutup Paksa Rumah Warga
ILUSTRASI. Shanghai melaporkan jumlah kematian harian Covid-19 tertinggi saat ini. China Daily via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Shanghai melaporkan jumlah kematian harian Covid-19 tertinggi saat ini. Kondisi tersebut terjadi seiring kebijakan China yang terus berpegang pada kebijakan nol Covid-19 dengan tindakan penguncian ketat yang diberlakukan di kota tersebut.

Melansir The Straits Times, Kota Shanghai mencatat 39 kematian pada Sabtu (23/4/2022), sehingga jumlah total kematian terkait virus menjadi 87 sejak akhir Februari. 

Berdasarkan laporan yang dirilis Minggu (24/4/2022) oleh Komisi Kesehatan Shanghai, usia rata-rata orang yang meninggal adalah 78,7 tahun dan semuanya memiliki penyakit yang mendasarinya.

Shanghai mencatat 21.058 infeksi Covid-19 lokal baru, yang sebagian besar adalah kasus ringan atau tanpa gejala, kata komisi itu. Sehari sebelumnya, Shanghai melaporkan 23.370 kasus lokal baru dan 12 kematian.

Pusat keuangan di China itu memasuki minggu keempat penguncian ketat. Sementara orang-orang yang tinggal di bagian timur kota, dan lingkungan dengan kasus yang dilaporkan sebelumnya, telah dikurung di rumah mereka lebih lama lagi.

Baca Juga: Shanghai Memagari Daerah yang Terkena Covid-19, Picu Kecaman Baru

Frustrasi di antara penduduk telah meningkat karena kurangnya akses ke makanan atau perawatan medis, jatah pemerintah berkualitas buruk dan lokasi pusat karantina.

Di sisi lain, pihak berwenang Shanghai yang memerangi wabah Covid-19 telah mendirikan penghalang jala di luar beberapa bangunan tempat tinggal. Aksi tersebut memicu kemarahan publik baru atas penguncian yang telah memaksa sebagian besar dari 25 juta orang kota itu untuk tinggal di rumah.

Gambar pekerja yang mengenakan jas hazmat putih menutup pintu masuk blok perumahan dan bahkan menutup seluruh jalan dengan pagar hijau setinggi sekitar 2 meter menjadi viral di media sosial pada Sabtu (23/4/2022). Hal itu memicu pertanyaan dan keluhan dari warga.

"Ini sangat tidak menghormati hak orang-orang di dalam, menggunakan penghalang logam untuk mengurung mereka seperti hewan peliharaan," kata seorang pengguna di platform media sosial Weibo.

Baca Juga: Ekonomi Shanghai Melambat, Kasus Covid-19 Menghantam Industri dan Penjualan Ritel

Satu video menunjukkan penduduk berteriak dari balkon pada pekerja yang mencoba memasang pagar sebelum mengalah dan mengambilnya. Video lain menunjukkan orang-orang mencoba merobohkan pagar.

"Bukankah ini bahaya saat tejadi kebakaran?" tanya seorang pengguna di platform media sosial Weibo.

Banyak pagar didirikan di sekitar kompleks yang ditunjuk sebagai "area tertutup" - bangunan di mana setidaknya satu orang dinyatakan positif Covid-19, yang berarti penduduk dilarang meninggalkan pintu depan mereka.

Tidak jelas apa yang mendorong pihak berwenang untuk menggunakan pagar. Pemberitahuan tertanggal Sabtu dari satu otoritas lokal yang dibagikan secara online mengatakan pihaknya memberlakukan "karantina keras" di beberapa daerah.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Kematian Terus Bertambah di Shanghai China

Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian foto, tetapi melihat pagar hijau di sebuah jalan di pusat Shanghai pada hari Minggu.

Minggu lalu, Reuters juga melihat polisi dengan pakaian hazmat berpatroli di jalan-jalan Shanghai, memasang penghalang jalan dan meminta pejalan kaki untuk kembali ke rumah.

Pemerintah Shanghai tidak menanggapi permintaan komentar.

Sebagian besar penghalang tampaknya telah didirikan di sekitar kompleks yang ditetapkan sebagai "area tertutup", yang merupakan bangunan di mana setidaknya satu orang telah dinyatakan positif Covid-19 dan penghuninya dilarang meninggalkan pintu depan mereka.




TERBARU

[X]
×