Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
JAKARTA. Chief Executif Officer (CEO) Soft Bank Masayosihi Son mengatakan bahwa Soft Bank tertarik masuk perusahaan transportasi online Uber Technologies dan Lyft. Meski begitu, Soft Bank belum mengambil keputusan.
Dikutip dari Reuters, orang nomer satu di Soft Bank ini mengaku tertarik masuk di dua perusahaan tersebut. "Namun, kami belum memutuskan untuk bermitra atau Lyft," ujarnya. Pembicaraan sudah dilakukan, namun Masayosihi mengaku belum mengetahui keputusan akhir dari diskusi itu.
Yang pasti, kinerja Grup SoftBank Group Corp Jepang, Senin(7/8) melaporkan, kenaikan laba usaha pada kuartal pertama sebesar 50,1%, setelah perusahaan tersebut memasukkan Vision Fund, reksadana ekuitas swasta terbesar di dunia, sebagai segmen bisnis baru yang dilaporkan dan membukukan kenaikan valuasi. Raksasa internet dan telekomunikasi mengatakan, keuntungan kuartal satu ymeningkat menjadi 479,2 miliar yen atau setara $ 4,33 miliar.
Hanya, SoftBank belum merilis perkiraan bisis tahun bisnis saat ini yang berakhir pada bulan Maret. Masayoshi mengatakan, ada terlalu banyak faktor yang tidak pasti. Namun, berdasarkan estimasi 20 analis yang dihimpun Thomson Reuters Starmine SmartEstimate, keuntungan setahun penuh SoftBank diperkirakan sebesar 1,16 triliun yen.
SoftBank belakangan terbilang sebagai investor produktif bagi startup di bidang teknologi. Pendiri yang juga CEO SoftBank Masayoshi Son sukses menciptakan Vision Fund.
Investasi terbaru dari Sofbank adalah masuk bank pemberi pinjaman online AS Kabbage Inc minggu lalu. Kabbage mengatakan, telah menerima $ 250 juta dari SoftBank.
SoftBank juga menjejakkan kaki di pasar AS melalui unit nirkabel Sprint Corp. Pekan lalu, Sprin melaporkan laba kuartalan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun sebagai hasil upaya pemotongan biaya alias efisiensi.
Operator nirkabel terbesar keempat di AS terus memantapkan bisnis lebih baik, salah satunya merger dengan T-Mobile U