kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%

S&P: Industri Otomotif Eropa Loyo Bisa Berdampak ke Aset Perbankan Eropa


Selasa, 14 Januari 2025 / 16:49 WIB
S&P: Industri Otomotif Eropa Loyo Bisa Berdampak ke Aset Perbankan Eropa
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Finished cars are stored at the SEAT factory in Martorell, near Barcelona, Spain March 24, 2017. REUTERS/Albert Gea/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 3 JULY FOR ALL IMAGES


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BUDAPEST. S&P Global mengatakan gejolak sektor otomotif Eropa dapat menghantam ekonomi Eropa dan merusak kualitas aset bank. Namun bank di Eropa menyebut pinjaman ke sektor ini hanya berkontribusi kecil sehingga bisa menahan tekanan portofolio otomotif mereka.

Produsen mobil di seluruh Eropa telah mengumumkan penutupan pabrik dan PHK besar-besaran karena mereka berjuang dengan permintaan yang lemah, biaya tinggi, persaingan dengan China dan transisi produsen yang lebih lambat ke kendaraan listrik.

Sektor ini merupakan andalan ekonomi Eropa tengah, yang menyumbang 5% hingga 10% dari produk domestik bruto kawasan tersebut dan 5% dari lapangan kerjanya, menurut S&P.

Baca Juga: Pendaftaran Program Greenhouse Accelerator Edisi Ketiga PepsiCo Kembali Dibuka

"Meskipun eksposur kredit langsung bank-bank Central and Eastern Europe (CEE) ke sektor otomotif relatif rendah, sekitar 3%-5% dari total pinjaman perusahaan, penurunan yang signifikan dapat merusak ekonomi kawasan dan kualitas aset bank," kata S&P.

Meskipun produsen mobil besar telah mendiversifikasi pendanaan mereka dari pinjaman bank ke pasar modal, S&P mengatakan guncangan dalam industri tersebut dapat menyebabkan dampak berantai signifikan.

S&P menambahkan, ancaman tarif AS atas impor mobil Eropa, regulasi emisi yang lebih ketat di Uni Eropa mulai tahun 2025, serta persaingan dengan produsen mobil listrik China dapat menimbulkan tantangan tambahan.

"Meskipun tekanan lebih lanjut dalam industri otomotif dapat menyebabkan kerugian kredit tambahan terutama potensi limpahan ke pemasok. Kami yakin pendapatan dan tingkat modal bank CEE cukup kuat untuk menyerap pukulan finansial," kata dia.

Ditambahkannya gangguan perdagangan global dan peralihan ke mobil listrik dapat menciptakan peluang bagi beberapa negara, seperti Hongaria atau Serbia, dengan bank-bank besar China secara aktif memantau investasi dan peluang di kawasan tersebut.

Baca Juga: Users Frustrated as Indonesia's Tax System Upgrade Hit by Problems

Di bawah Perdana Menteri Viktor Orban, Hongaria telah menjadi mitra dagang dan investasi penting bagi China, berbeda dengan beberapa negara UE lainnya yang mempertimbangkan untuk mengurangi ketergantungan pada ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

"ICBC mendirikan bank di Austria pada tahun 2019 dan dari sana mereka beroperasi di seluruh CEE, seperti bank-bank China lainnya dengan anak perusahaan di wilayah tersebut," kata analis S&P Cihan Duran, yang juga mengutip Bank of China dan China Construction Bank sebagai contoh.

"Ada minat besar di Hongaria sebagai salah satu pasar terbesar tempat mereka mencoba bermitra dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok di Hongaria, tetapi juga dengan perusahaan-perusahaan Hongaria yang bermitra dengan investasi dan dana China."

Baca Juga: Prudential Indonesia Kantongi Pendapatan Premi Rp 18,90 Triliun per November 2024

Selanjutnya: Bali Masih Diguyur Hujan Besok, Waspada Hujan Petir di 3 Wilayah

Menarik Dibaca: Bali Masih Diguyur Hujan Besok, Waspada Hujan Petir di 3 Wilayah



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×