Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
LONDON. Standard Chartered Plc (Stanchart) masih tertekan di bursa London. Pada awal pembukaan perdagangan, bank investasi asal Inggris ini merosot lagi ke £ 1.193,5 per saham di bursa London.
Padahal, kemarin (26/6) Stanchart sudah bertengger di £ 1.203, setelah merosot 4,3%, penurunan terbesar sejak Desember.
Saham perusahaan ini merosot setelah Standard Chartered memperkirakan laba operasionalnya di semester I-2014 akan turun 20%, terseret oleh penurunan pendapatan di bisnis financial-market.
Unit ini menjadi rumah bagi perdagangan fixed-income, caluta, dan komoditas. Bank yang meraup sepertiga pendapatannya dari Asia ini bilang, klien enggan mendekati instrumen sophisticated ini di tengah volatilitas yang rendah. Selain itu, terjadi kenaikan kredit bermasalah
Kenaikan pendapatan di China dan Afrika tertutup oleh kinerja tak memuaskan di India, Korea, dan Singapura. "Ini adalah periode setengah tahun yang mengecewakan," kata Peter Sands, CEO Standard Chartered, dikutip Bloomberg.
Tak hanya berhenti sampai tengah tahun, Sands juga meramal, laba bersih Stanchart tahun 2014 akan lebih rendah dibanding tahun lalu.
Stanchart akan fokus pada bisnis yang menguntungkan, sementara ekonomi di negara berkembang melambat. Januari lalu, Stanchart juga bilang akan menggabungkan unit konsumer dan bisnis corporate-banking untuk mengurangi beban.
Sementara itu, bisnis di beberapa kawasan masih jadi tantangan, seperti di Korea Selatan. Bulan ini, Stanchart menjual unit savings bank dan consumer-financial capital di Korea Selatan senilai US$ 148 juta. Tahun lalu, bank ini menghapus buku atau write down bisnis di Korea senilai US$ 1 miliar.