kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Starbucks menghentikan pengunaan botol sendiri guna cegah penyebaran virus corona


Jumat, 06 Maret 2020 / 19:48 WIB
Starbucks menghentikan pengunaan botol sendiri guna cegah penyebaran virus corona
ILUSTRASI. Ilustrasi Starbucks


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Starbucks Corp memutuskan untuk menghentikan sementara pembelian menggunakan cangkir sendiri (reusable cup) yang dapat digunakan kembali dari pelanggan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Walau menghentikan penggunaan tumbler pribadi, Starbucks tetap akan memberi diskon bagi siapa pun yang membawa botol minum keluaran Starbucks tersebut. 

Perusahaan global seperti Starbucks yang memiliki rantai gerai di seluruh dunia, harus memikirkan kembali cara beroperasi untuk memperlambat penyebaran virus yang pertama kali muncul di China. Beberapa perusahaan memang memilih untuk membekukan perjalanan, menimbun barang, dan memiliki staf yang bekerja dari rumah.

Baca Juga: Penjualan Starbucks di China anjlok 50% gara-gara corona

Nah, bagi Starbucks, langkah yang diambil adalah menghentikan penggunaan cangkir atau gelas pribadi di toko-tokonya karena "kehati-hatian" dalam penyebaran virus corona.

Rantai gerai kopi dalam beberapa tahun terakhir mendorong pelanggan untuk membawa gelas reusable mereka sendiri atau tumbler termal untuk memotong jumlah cangkir kertas dan tutup plastik yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Perusahaan pun telah menawarkan diskon atau meningkatkan stempel loyalitas untuk mempromosikan tren tersebut

"Kami akan terus memberikan diskon yang ada untuk siapa pun yang membawa cangkir pribadi," kata Starbucks seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Seperti apa rencana investasi Starbucks di Papua? Ini penjelasan BKPM

"Akibatnya, kami menangguhkan biaya 5p (Inggris) dan 5c (Jerman) kami untuk cangkir kertas juga, mengingat keputusan ini mencegah pelanggan memilih untuk digunakan kembali," pungkas Starbucks.




TERBARU

[X]
×