kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.316   3,00   0,02%
  • IDX 7.193   -6,18   -0,09%
  • KOMPAS100 1.048   -3,57   -0,34%
  • LQ45 816   -2,53   -0,31%
  • ISSI 227   0,56   0,25%
  • IDX30 427   -1,63   -0,38%
  • IDXHIDIV20 507   -1,12   -0,22%
  • IDX80 118   -0,36   -0,31%
  • IDXV30 120   -0,03   -0,02%
  • IDXQ30 139   -0,71   -0,51%

Stok Obat-obatan WHO di Gaza Menipis, Operasi Terancam Tanpa Anestesi


Selasa, 27 Mei 2025 / 08:01 WIB
Stok Obat-obatan WHO di Gaza Menipis, Operasi Terancam Tanpa Anestesi
ILUSTRASI. Palestina meninggalkan rumah mereka untuk melarikan diri, setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk sejumlah lingkungan, menyusul serangan Israel yang berat, di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara 18 Maret 2025. REUTERS/Abd Elhkeem Khaled


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO di Gaza mengabarkan bahwa sebagian besar stok obat-obatan dan keperluan medis lainnya telah habis, termasuk obat penghilang rasa sakit yang dibutuhkan dalam prosedur bedah.

Hanan Balkhy, Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, mengatakan bahwa saat ini mereka masih menunggu 51 truk bantuan yang tertahan di perbatasan yang dijaga Israel.

"Kami berada pada kondisi stok nol untuk hampir 64% peralatan medis dan stok nol untuk 43% obat-obatan esensial dan 42% vaksin," kata Balkhy pada hari Senin (26/7), dikutip Reuters.

Baca Juga: Ratusan Warga Gaza Tewas dalam 72 Jam, Hamas-Israel Kembali ke Meja Perundingan

Balkhy menambahkan, kondisi tersebut akan sangat sulit bagi dokter bedah yang membutuhkan anestesi dalam setiap prosedur yang dilakukan. 

"Dapatkah Anda membayangkan seorang dokter bedah (memperbaiki) tulang yang patah tanpa anestesi? Cairan infus, jarum, perban, semuanya tidak tersedia dalam jumlah yang dibutuhkan. Obat-obatan dasar seperti antibiotik, obat pereda nyeri, dan obat untuk penyakit kronis jumlahnya terbatas," lanjut Balkhy.

Meski kekurangan pasokan medis, WHO menegaskan bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam rencana bantuan alternatif yang didukung Amerika Serikat, yang diusulkan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF).

Baca Juga: Harapan Gencatan Senjata Pupus! Israel Target Kuasai 75% Wilayah Gaza dalam 2 Bulan

PBB mengatakan, yayasan tersebut tidak memihak dan pekerjaannya dapat menyebabkan pengungsian lebih lanjut terhadap warga sipil, membahayakan ribuan orang.

Setelah blokade selama 11 minggu, Israel mengizinkan 100 truk bantuan yang membawa tepung, makanan bayi, dan peralatan medis ke Jalur Gaza pada 21 Mei, tidak satu pun dari mereka dari WHO.

Israel menghentikan semua pengiriman bantuan ke Gaza pada tanggal 2 Maret setelah menuduh Hamas mencuri bantuan. Tuduhan tersebut jelas dibantah oleh Hamas.

GHF sebelum ini sempat menyampaikan rencananya untuk mengirimkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, tanpa pengalihan ke militan Hamas atau geng kriminal.

Tonton: Rusia Luncurkan Serangan Udara Terbesar di Ukraina

Selanjutnya: Pawai Juara Liverpool Memakan Korban, Mobil Menabrak Kerumuman Suporter

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 27 Mei 2025: Antam dan UBS Anjlok Dalam




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×