Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi
Bangun tidur, Anastasia Soare langsung membuka ponsel dan melihat akun Instagramnya. Ia sadar betul, media sosial menjadi salah satu cara paling ampuh memasarkan beragam produknya. Awalnya, Soare sempat cuma mengandalkan offline. Namun ia berhasil merebut hati pelanggannya dengan Instagram.
Instagram bukan sekadar media sosial untuk memajang foto. Media sosial yang disukai banyak orang ini kini telah berkembang menjadi salah satu media untuk menunjang bisnis, terutama sebagai strategi pemasaran digital. Berbagai fitur Instagram bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk.
Anastasia Soare sudah menyadari sejak awal. Pemasaran melalui media sosial mengantarkan ibu satu anak ini sebagai pengusaha kosmetik sukses di Amerika Serikat (AS). Kini kekayaan Soare telah mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun, menurut data Forbes.
Soare adalah pemilik perusahaan kosmetik Anastasia Beverly Hills, yang menjual produk kecantikan dari pensil dan jel alis mata, eyeshadow, lipstik, bedak, contour kit, serta alat rias penting lain. Perusahaan ini sendiri telah menjual lebih dari 485 produk di lebih dari 3.000 toko yang terdapat di seluruh dunia, termasuk jaringan toko Dillards, Macys, Nordstrom, Sephora dan ULTA.
Sebelum sukses seperti sekarang, pemasaran produk Anastasia Beverly Hills masih secara offline. Pada tahun 2000, ia sempat meluncurkan pomade, tapi tidak laku di pasaran dan harus ditarik. Namun atas desakan putrinya, Claudia Soare, akhirnya Soare membawa mereknya ke Instagram tahun 2013.
Claudia membantu penjualan dengan mengandalkan pemasaran di akun instragram Anastasia Beverly Hills yang kini mempunyai 19,1 juta pengikut. Ia menggunakan berbagai fitur di Instagram sebagai pendekatan kreatif untuk membuat konten produk bisnisnya. Mulai dari memposting gambar, video, dan tutorial yang tepat menggunakan produk ini.
