Sumber: Reuters |
TOKYO. Suzuki Motor Corp bakal menghentikan seluruh bisnis mobilnya di Amerika Serikat. Selama hampir tiga dekade, Suzuki sulit menarik pembeli mobil di AS karena terhambat oleh penguatan yen dan keterbatasan model sehingga gagal menarik pembeli.
Menurut pernyataan perusahaan hari ini, anak usaha Suzuki yang menjadi distributor tunggal di AS, American Suzuki Motor Corp, akan mengajukan permohonan pailit Chapter 11 ke pengadilan federal di California. Ia memiliki utang US$ 346 juta, di antaranya US$ 173 juta kepada grup Suzuki. Namun, perusahaan menegaskan tidak membutuhkan pembiayaan baru untuk restrukturisasi.
Dus, bisnis mobil Suzuki di negeri paman Sam bakal tutup. Namun, Suzuki takkan mengubah nama anak usahanya itu. American Suzuki bakal berfokus ke penjualan sepeda motor, All-Terrain Vehicles (ATV), dan kapal motor.
Kebangkrutan Suzuki di AS memungkinkan perusahaan otomotif ke-4 Jepang ini keluar dari kewajiban kontraknya dengan lebih dari 200 dealer. Biar begitu, Suzuki berkata akan tetap melanjutkan kewajiban garansi.
Suzuki tidak laku di AS
Suzuki mengakhiri upayanya menikmati pasar mobil terbesar dunia selama 27 tahun. Yang pasti, mundurnya Suzuki bakal menguntungkan bagi Kia Motor dan Nissan Motor.
Hingga Oktober tahun ini, Suzuki hanya menjual 21.188 mobil, turun 5% dari setahun lalu. Padahal, pasar mobil AS rata-rata tumbuh 14%. Karenanya, Suzuki pun menjadi merek mobil besar dengan penjualan terburuk kedua di AS, di belakang penjualan mobil Smart.
Model-model mobil Suzuki seperti sedan Kizashi dan SUV Grand Vitara memang tidak laku di AS. Ini lantaran perusahaan kurang berinvestasi untuk mengembangkan model baru. Selain itu, penguatan kurs yen terhadap dolar AS menjadikan lebih mahal untuk mengimpor dari Jepang.