Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
ZURICH. Swiss Re Ltd perusahaan reasuransi terbesar kedua di dunia, memperkirakan klaim tertanggung akibat banjir di Thailand lebih dari US$ 600 juta.
"Dampak banjir pada ekonomi Thailand dan perusahaan yang beroperasi di sana mungkin signifikan dan bersifat jangka panjang," ujar Brian Gray, chief underwriting officer Swiss Re. Banjir juga memaksa beberapa perusahaan besar menutup kegiatan operasional di sana.
Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra kemarin (3/12) bilang, banjir diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan ini setelah bagian utara Thailand mengalami curah hujan tertinggi sejak 50 tahun terakhir.
Perusahaan berbasis di Zurich tersebut memperkirakan banjir yang telah merenggut 657 nyawa itu berpotensi menyumbang kerugian hingga US$ 11 miliar.
"Klaim tersebut lebih tinggi dari yang diharapkan," terang Fabrizio Croce, analis Kepler Capital Markets. Ia memperkirakan, potensi klaim tersebut masih akan lebih tinggi dan belum selesai dihitung.
"Penghitungan potensi kerugian tersebut masih akan berlangsung dan masih ada yang tertunda hingga tahun depan," jelasnya.
Saham Swiss Re turun sebanyak 1,6% dalam perdagangan Zurich dan turun 0,7% di 49,36 Swiss franc pada 09:01.