Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MADRID. Produsen oli terbesar asal Spanyol, Repsol, membeberkan kerugiannya di tahun 2008 sebesar 15%, pada hari Kamis (26/2) kemarin.
Repsol hanya membukukan laba 2,71 miliar euro atau setara dengan US$ 3,46 miliar. Angka ini turun dari pendapatan di tahun 2007 yang mampu menggaet 3,18 miliar euro.
Sementara itu, laba setelah penyesuaian anjlok 12,5% menjadi 5,08 miliar euro.
Presiden Direktur Repsol Antonio Brufau menegaskan bahwa sepertinya tahun ini Repsol akan membukukan perolehan laba yang tak jauh berbeda dengan tahun lalu.
Di kuartal keempat tahun lalu, Repsol mencatatkan kerugian bersih sebesar 105 juta euro; bandingkan dengan tergaetnya laba 740 juta euro di periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan penurunan laba ini, Brufau menuding penurunan harga oli dan penyusutan perekonomian sebagai biang keroknya.
"Pendapatan di tahun 2008 ditandai dengan situasi pasar yang tergebuk oleh tingginya harga minyak dunia dan menguatnya euro terhadap dolar AS di semester pertama tahn 2008; dan menurunnya perekonomian di paruh kedua tahun lalu," tegasnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Brufau menampik adanya rumor bahwa perusahaan energi asal Rusia Lukoil meminati Repsol dan bakal menggerojokinya dengan modal anyar. Brufau hanya mengatakan, bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan aksi besar.