Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Peningkatan impor terjadi bahkan setelah Beijing berjanji untuk menghentikan penggunaan batubara untuk mengatasi polusi parah yang terus-menerus terjadi di pasar energi utama dunia ini.
Tahun lalu, China mengambil langkah-langkah drastis untuk membatasi impor. Mereka menghentikan semua kargo batubara di pelabuhan utama pada Desember 2018, yang membuat impor jatuh hanya 10 juta ton pada bulan itu, turun dari rata-rata bulanan 22 juta ton.
"Prioritas pemerintah pada saat ini adalah untuk meningkatkan ekonomi. Mengendurnya pembatasan impor batubara akan membantu mempertahankan harga batubara yang moderat, dan karenanya memangkas tarif listrik untuk mengurangi biaya energi bagi perusahaan-perusahaan China," ujar Liu Xiaomin, Analis IHS Markit di Beijing, kepada Reuters.
Baca Juga: Operasional bisnis batubara United Tractors (UNTR) naik, penjualan alat berat turun
Tapi, analis dan trader memperingatkan, Bea Cukai China masih bisa mengambil tindakan pembatasan, dan mereka mengawasi dengan cermat setiap perubahan dalam kebijakan impor. Liu menambahkan, kebijakan impor bisa berubah kapan saja berdasarkan harga batubara dan situasi ekonomi di China.
Meski begitu, sejauh ini pembeli belum memperlambat pembelian mereka, karena selisih yang besar antara harga batubara domestik dan impor. Plus, peningkatan permintaan menjelang musim dingin di China Utara mulai bulan depan.
"Pasar penuh dengan ketidakpastian saat ini. Kami harus menunggu setidaknya akhir Oktober untuk melihat, apakah kebijakan baru akan keluar," kata seorang trader batubara yang berbasis di Beijing dengan pelanggan perusahaan listrik terkemuka Jerman di China.