Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Reuters melaporkan bahwa Rusia mencatatkan jumlah kelahiran terendahnya sejak 1999 dalam enam bulan pertama tahun ini.
Data yang dipublikasikan oleh layanan statistik Rosstat menunjukkan bahwa hanya 599.600 anak lahir di Rusia dalam enam bulan pertama tahun 2024.
Itu berarti penurunan sebesar 16.000 anak jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Baca Juga: Pyongyang: Ancaman Nuklir AS Bakal Dihalangi dengan Kekuatan Nuklir Korea Utara
Pada bulan Juni, jumlah bayi yang lahir menurun sebesar 6%, yaitu sebanyak 98.600. Itu adalah pertama kalinya jumlahnya turun di bawah 100.000, seperti dilaporkan oleh media Rusia.
Penurunan penduduk Rusia semakin cepat tahun ini, dengan 325.100 kematian tercatat antara Januari dan Juni.
Angka itu 49.000 lebih banyak daripada pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Majelis Umum PBB Mungkin Menyetujui Resolusi Palestina Segera
Penurunan penduduk tersebut sedikit diperbaiki oleh pertumbuhan migran sebesar 20,1% dalam enam bulan pertama tahun ini.
Konjungsi penurunan kelahiran dan peningkatan kematian telah menyebabkan penurunan penduduk Rusia.
Ini menjadi masalah bagi Kremlin karena negara tersebut tengah menghadapi perang yang berkepanjangan di Ukraina.
Baca Juga: Bill Gates Tidak Berencana untuk Pensiun, Ini Alasannya
Kremlin pada bulan Juli menyebutkan bahwa tingkat kelahiran yang rendah di Rusia sebagai bencana bagi negara tersebut.
Nina Ostanina, kepala Komite untuk Perlindungan Keluarga di Duma, parlemen bawah Rusia, mengatakan kepada agensi berita negara RIA bahwa operasi demografi khusus diperlukan untuk meningkatkan tingkat kelahiran.
"Kita harus mengorganisir diri kita sendiri dan melakukan operasi demografi khusus lainnya," kata Ostanina. "Sama seperti operasi militer khusus - ada operasi demografi khusus."