CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Majelis Umum PBB Mungkin Menyetujui Resolusi Palestina Segera


Selasa, 10 September 2024 / 08:04 WIB
Majelis Umum PBB Mungkin Menyetujui Resolusi Palestina Segera
ILUSTRASI. Majelis Umum PBB Mungkin Menyetujui Resolusi Palestina Segera. REUTERS/Hatem Khaled


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK, 9 Sept (Reuters) - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemungkinan akan melakukan pemungutan suara pada minggu depan terhadap resolusi Palestina yang mengharuskan Israel mengakhiri "kehadiran yang tidak sah di Wilayah Palestina yang Diduduki" dalam waktu enam bulan.

Resolusi Palestina yang telah dilihat oleh Reuters meminta PBB menghormati pendapat nasehat pada bulan Juli oleh Mahkamah Internasional (MI).

MI mengatakan pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Palestina dan pemukiman-pemukiman Israel di sana adalah ilegal dan harus diakhiri.

Baca Juga: Pedagang Komoditas Global Prediksi Harga Minyak di Kisaran US$60-US$70 per Barel

Namun, meski Mahkamah Internasional mengatakan hal ini harus dilakukan "secepat mungkin", resolusi Palestina yang akan diadopsi PBB menetapkan batas waktu enam bulan.

Kelompok Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, dan Gerakan Non-Blok pada Senin meminta PBB mengadakan pemungutan suara pada 18 September.

Redaksional dratt resolusi yang panjangnya delapan halaman ini mungkin saja berubah sebelum pemungutan suara.

Baca Juga: Xi Jinping dan Pedro Sanchez Berupaya Meredakan Sengketa Perdagangan EU-China

Pemungutan suara akan dilakukan beberapa hari sebelum para pemimpin dunia tiba di New York untuk pertemuan tahunan PBB.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, meminta PBB "menolak resolusi yang memalukan ini dan sebaliknya mengadopsi resolusi yang mengutuk Hamas dan meminta pembebasan langsung para sandera."

Pendapat Mahkamah Internasional tidak mengikat tetapi memiliki kekuatan hukum internasional dan dapat melemahkan dukungan terhadap Israel.

Resolusi PBB juga tidak mengikat, tetapi memiliki kekuatan politik.

Baca Juga: WTO: Pemberlakuan Tarif Impor Cenderung Memukul Rumah Tangga Miskin

Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur - wilayah-wilayah Palestina yang bersejarah yang ingin dipakai Palestina untuk negara mereka - dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

Sejak itu Israel membangun pemukiman-pemukiman di Tepi Barat dan terus mengembangkannya.

Perang di Jalur Gaza yang sedang berlangsung dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika militan Hamas melakukan serangan ke komunitas Israel.

Data Israel menyebut serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 250 orang masih disandera Hamas.

Baca Juga: Elon Musk Diprediksi Jadi Triliuner Pertama Dunia pada 2027, Prajogo Pangestu 2028

Sejak itu militer Israel telah menghancurkan banyak bagian Jalur Gaza dan mengusir hampir semua 2,3 juta penduduknya dari rumah mereka.

Menurut otoritas kesehatan Palestina, serbuan Israrel mengakibatkan kematian, kelaparan, dan penyakit yang mematikan, serta membunuh setidaknya 40.000 orang.

Majelis Umum PBB pada 27 Oktober meminta gencatan senjata kemanusiaan segera. Kemudian, pada Desember, Majelis Umum mengesahkan resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dengan mayoritas besar.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×