Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan memperingatkan bahwa keputusan Hong Kong untuk membekukan aset milik taipan media yang dipenjara Jimmy Lai adalah tanda bagi komunitas internasional bahwa berbisnis di kota yang dikuasai China tersebut menjadi semakin berisiko.
Pembekuan aset yang diumumkan pada hari Jumat, termasuk semua saham di perusahaannya yakni Next Digital, menjadi target oleh undang-undang keamanan nasional di pusat keuangan tersebut.
Sesaat sebelum pengumuman, Apple Daily cabang Taiwan mengatakan akan berhenti menerbitkan versi cetaknya dengan menyalahkan penurunan pendapatan iklan dan kondisi bisnis yang lebih sulit di Hong Kong terkait dengan politik.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters, Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan penyitaan aset tersebut menyoroti ancaman hukum keamanan nasional Hong Kong terhadap hak-hak masyarakat di Hong Kong.
Baca Juga: Ada lonjakan kasus Covid-19 domestik, Taiwan perketat pembatasan
"Ini setara dengan mengumumkan kepada komunitas internasional bahwa risiko bisnis Hong Kong meningkat," dewan menambahkan.
"Kami juga sekali lagi meminta pihak terkait untuk berhenti menekan kaum demokrat di Hong Kong, jika tidak mereka akan menjauh dari sentimen populer," paparnya.
Bekas koloni Inggris tersebut telah diguncang oleh protes terhadap pemerintah yang didukung Beijing dalam beberapa tahun terakhir. Lalu pada tahun lalu China memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru yang keras di kota itu.
China menyangkal hal itu bertujuan untuk merampas kebebasan rakyat dan diperlukan untuk mengembalikan hukum dan ketertiban ke Hong Kong.