Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Hal ini direspons Taiwan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan WHO perlu terus meninjau dan memperbaiki beberapa pembatasan yang tidak masuk akal yang dikenakan pada Taiwan karena pertimbangan politik.
Sementara Taiwan dapat melaporkan kepada WHO melalui kerangka Peraturan Kesehatan Internasional dan dapat mengakses informasi dari Situs Informasi Acara internal WHO, informasi yang diberikan Taiwan tidak dibagikan oleh WHO, kata Ou.
Baca Juga: Inggris memperingatkan lockdown akibat covid-19 bisa bertahan hingga 6 bulan
Sejak dimulainya wabah virus corona, Taiwan telah memberi WHO semua informasi tentang kasus dan metode pencegahannya, tetapi ini tidak pernah dimasukkan dalam laporan situasi harian WHO yang diperbarui, tambahnya.
"Karena itu, badan kesehatan dari berbagai negara tidak dapat memahami situasi terkini dari situasi epidemi Taiwan, kebijakan pencegahan dan tindakan karantina perbatasan dari informasi yang diberikan oleh WHO," kata Ou.
"Ini menunjukkan bahwa apa yang dikatakan WHO dalam pernyataannya bahwa pihaknya sedang belajar dari semua wilayah, termasuk Taiwan, untuk berbagi 'praktik terbaik' dengan dunia, berbeda dari faktanya."
Baca Juga: Inggris dikabarkan marah besar dengan China soal penanganan covid-19
Taiwan juga telah dikeluarkan dari lebih dari 70% pertemuan teknis WHO dalam dekade terakhir, dan untuk pertemuan penting Februari tentang virus, para ahli Taiwan tidak diizinkan hadir secara langsung, hanya online, katanya.
WHO memasukkan jumlah kasus Taiwan di bawah kasus China. Taiwan mengatakan ini membingungkan negara-negara lain untuk meyakini situasi virusnya sama dengan China, ketika China tidak memiliki suara dalam kebijakan kesehatan pulau itu atau metode pencegahan virus.