CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.138   -76,78   -1,06%
  • KOMPAS100 1.092   -10,79   -0,98%
  • LQ45 871   -4,60   -0,53%
  • ISSI 215   -3,27   -1,50%
  • IDX30 446   -1,85   -0,41%
  • IDXHIDIV20 539   -0,34   -0,06%
  • IDX80 125   -1,33   -1,05%
  • IDXV30 135   -0,56   -0,41%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

Tak hanya Mahathir Mohamad, Raja Malaysia juga memanggil Anwar Ibrahim


Senin, 24 Februari 2020 / 15:51 WIB
Tak hanya Mahathir Mohamad, Raja Malaysia juga memanggil Anwar Ibrahim
ILUSTRASI. Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Tak hanya Mahathir Mohamad, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'uddinuddin Al-Mustafa Billah Shah juga memanggil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim.

Anwar lebih dulu menghadap  dan telah tiba di Istana Negara untuk pertemuan terjadwal dengan Yang di-Pertuan Agong. Malay Mail melaporkan, Anwar terlihat memasuki Gerbang 2 Istana Negara pada Senin (24/2) pukul 2.32 siang waktu setempat.

Baca Juga: Politik Malaysia panas usai Mahathir mundur, bursa saham Malaysia dan ringgit rontok

Pertemuan Anwar dengan Raja Malaysia terjadi setelah Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengundurkan diri dari jabatannya pada hari ini.

Anwar didampingi oleh istri dan Ketua Penasihat PKR Wan Azizah Wan Ismail yang juga Deputi Perdana Menteri Malaysia.

Keduanya meninggalkan Istana Negara pada pukul 15.20, setelah audiensi yang berlangsung hampir satu jam dengan Yang di-Pertuan Agong.

Raja Malaysia juga memanggil Mahathir ke Istana Negara pada jam 5 sore ini.

Selain mundur dari jabatan Perdana Menteri, Mahathir juga mengundurkan diri sebagai ketua Bersatu, salah satu dari empat partai yang membentuk Pakatan Harapan (PH). Partai yang didirikan Mahathir itu sendiri sejak itu menarik diri dari koalisi.

PH terdiri dari PKR, DAP dan Amanah, hanya memiliki 92 kursi dari 222 kursi di Dewan Rakyat. Butuh mayoritas atau 112 kursi untuk membentuk pemerintahan.

Baca Juga: Mahathir mundur, Wan Azizah berpeluang jadi perdana menteri wanita pertama Malaysia



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×